Hari ini, 12 Juni 2018, saya marah.
Kemarahan saya memuncak karena hinaan saudara Fadli Zon kepada kiai saya, KH Yahya Cholil Staquf terkait acara di Israel yang diramaikan dan dibelokkan menjadi hal politis terkait isu ganti Presiden.
Bagi santri, penghinaan pada kiai adalah tentang harga diri dan marwah, sesuatu yang Pak Prabowo tidak pernah bisa paham karena Bapak lebih mementingkan hal politis saja.
Baca: Hina Presiden Jokowi dan Ahok, Begini Perlakuan yang Bakal Diterima Ustaz Alfian Tanjung di Penjara
Akhir kata, saya Mohammad Nuruzzaman, kader Gerindra hari ini mundur dari Partai Gerindra dan saya pastikan, saya akan berjuang untuk melawan Gerindra dan elit busuknya sampai kapan pun.
Semoga Bapak selalu sehat.
Cirebon, Selasa, 12 Juni 2018
Wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq
Wasalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Baca: Artis Ini Mantab Tutup Terus Auratnya Usai Dapat 1 Pertanyaan, Ustaz Abdul Somad Bocorkan Kisahnya
Mohammad Nuruzzaman
Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra"
Selain itu, beredar pula rekaman video yang memperdengarkan Nuruzzaman bacakan surat terbuka.
Pantauan TribunJakarta.com, di media sosial twitter, Fadli Zon bongkar sebuah fakta terkait mundurnya Nuruzzaman.
Menurutnya Nuruzzaman memang sudah lama tidak aktif di Partai Gerindra.
Baca: Angga Wijaya Ungkap Asal Candaan ‘Sayur Lodeh’ yang Bikin Dewi Perssik Marah, Bermula dari Pijit
Tak hanya itu, menurut Fadli Zon, Nuruzzaman juga bukan merupakan Wakil Sekjen.
"Seingat sy ia sdh lama tak aktif di n bukan Wakil Sekjen," tulis Fadli, Rabu (13/6/2018).
Fadli mengungkapkan Nuruzzaman ingin pindah ke partai lain.
"Kabarnya mmg mau pindah partai. @Gerindra selalu berjuang utk Indonesia Raya." tulis Fadli.
Baca: Terpilih Jadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB, Seberapa Tangguh Kekuatan Militer Indonesia?