TRIBUNJATIM.COM - Tak terasa momen Hari Raya Idul Fitri atau yang kerap disebut Lebaran tinggal menghitung hari.
Ya, setelah sebulan berpuasa dan berperang melawan hawa nafsu, umat muslim di seluruh dunia akan merayakan hari kemenangan.
Sebagai negara dengan jumlah Muslim terbanyak di dunia, Indonesia ternyata punya tradisi unik untuk merayakan hari raya.
Biasanya, umat Muslim menyambut datangnya hari raya Idul Fitri dengan menggelar malam takbiran.
Sambut Lebaran 2018, ini Aktivitas Serta Lafadz Takbir yang Dianjurkan saat Malam Idul Fitri
Lebih spesifik lagi, aktivitas ini merujuk pada perayaan mereka pada malam hari dalam menyambut datangnya Idul Fitri dan Idul Adha.
Saat menggelar malam takbiran, umat Muslim biasanya mengucapkan kalimat takbir (Allahu Akbar) secara bersama-sama.
Tradisi ini biasanya dilakukan di malam Lebaran.
Orang-orang biasanya akan mengumandangkan takbir kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa.
Mereka akan berkeliling kampung dengan berjalan kaki sambil membawa obor ataupun naik kendaraan.
Di saat-saat ini kebersamaan antar masyarakat pun sangat terlihat.
Tak hanya takbiran keliling, ada beberapa tradisi unik di malam takbiran di Indonesia.
Tekan Sopir Ugal-ugalan, Polres Lamongan Uji Coba Alat Ajaib
Dikutip dari bobo.grid.id dan sumber lainnya, berikut 5 tradisi unik takbiran malam Idul Fitri di Indonesia.
1. Malam Takbir di Bengkulu
Di malam takbir, Kota Bengkulu biasanya terlihat semakin terang.
Warga setempat biasanya menumpuk batok kelapa seperti menara kecil di halaman rumah, lalu membakarnya.
Tradisi ini dinamakan bakar gunung api atau ronjok sayak.
Batok kelapa disebut sayak dalam bahasa Bengkulu.
Jalur Mudik Bandara Trunojoyo Sumenep, Sepi Penumpang
2. Meriam Karbit di Pontianak
Masyarakat Pontianak biasanya menyulut meriam pada perayaan malam takbiran.
Hal ini dipercayai sebagai simbol mengusir roh jahat yang berusaha mengganggu di hari kemenangan.
Tradisi ini dilakukan untuk meneruskan kebiasaan Sultan Syarif Abdurahman Alkadri yang membunyikan meriam karbit di saat malam takbir.
TKI Jember Tewas di Malaysia, Keluar Cairan Mirip Lumpur dari Hidung, Kekhawatiran Keluarga Terbukti
Biasanya, sejak tiga hari sebelum malam takbir digelar, para petugas keamanan akan melakukan penjagaan ketat.
Pemerintah daerah setempat juga mendukung tradisi unik ini.
Salah satu bentuk dukungannya ialah dengan menyelenggarakan Festival Meriam Karbit yang digelar tiap tahun, bertepatan dengan malam takbir.
3. Tumbilotohe di Gorontalo
Ratusan bahkan ribuan lampu minyak dipasang oleh masyarakat Gorontalo pada malam takbiran.
Lampu-lampu minyak tersebut disusun dengan bentuk berbagai hal yang berhubungan dengan Lebaran dan Islam.
Tradisi meletakkan lampu-lampu minyak ini disebut dengan tumbilotohe.
Tradisi ini sudah berlangsung sejak abad ke 15.
Biasanya tradisi ini dilakukan selama tiga hari sebelum Lebaran tiba.
Jangan Sampai Lupa, Simak Waktu, Niat, Serta Tata Cara Salat Idul Fitri!
4. Nasi Jaha di Sulawesi Utara
Bukan menyalakan meriam, pada malam takbiran, masyarakat Sulawesi Utara justru memasak nasi jaha.
Nasi jaha ini ada dalam tradisi yang disebut binarundak yang dilakukan oleh masyarakat daerah Motoboi Besar, Provinsi Sulawesi Utara.
Nasi Jaha dibuat dari bahan dasar beras ketan, jahe, dan santan, lalu dimasukkan ke dalam sebatang bambu, kemudian dibakar.
Gempa 4,8 SR Goncang Sumenep, Puluhan Rumah dan Musallah Hancur
5. Meugang Aceh
Di Aceh, masyarakat merayakan malam Idul Fitri dengan membagikan daging pada orang yang tak mampu.
Tradisi ini disebut dengan meugang.
Meugang sendiri memiliki makna untuk menjaga keharmonisan hubungan antar warga.
Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:
YouTube:
Instagram: