TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Peristiwa bunuh diri terjadi di sebuah rumah yang terletak di Jl Kendalsari Gang 3, Lowokwaru, Kota Malang, Selasa (18/9/2018). Korban adalah Thoriq Erza Putra Pratama (19).
Keluarga korban, Safitry Wulandari Aghyawati (25) menjelaskan, diduga keponakannya itu meninggal karena frustasi soal asmara.
Sebelum gantung diri dengan kabel di lantai dua rumahnya, Thoriq sempat mengirim pesan pendek kepada seorang perempuan yang diyakini sebagai pasangannya.
“Intinya pesan itu, keponakan saya capek disakiti terus. Dia tidak ingin neneknya menangis terus. Dalam pesan itu juga Thoriq mengatakan akan tidur selamanya,” kata Wulan, sapaan akrabnya.
• Menang Gugatan, Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo Tagih Janji Presiden Jokowi untuk Bayar Ganti Rugi
Pesan itu dikirim sekitar pukul 10.30. Sementara kondisi Thoriq yang dalam keadaan menggantung diketahui sekitar pukul 12.10 wib.
Orangtua Wulan, yang juga neneknya Thoriq adalah orang pertama yang mengetahui Thoriq gantung diri.
Diceritakan Wulan, Thoriq selalu rutin menjemput anaknya yang sekolah di SD. Setiap setelah dzuhur, Thoriq berangkat untuk menjemput.
Namun siang itu, ketika Thoriq dipanggil neneknya untuk menjemput, tidak ada jawaban sama sekali.
• Dipicu Jalanan Macet, Dua Pemotor di Surabaya Saling Adu Jotos Hingga Istri yang Dibonceng Pingsan
Neneknya yang penasaran pun mendatangi kamar di lantai dua rumah. Begitu dibuka, diketahui Thoriq sudah dalam keadaan menggantung.
Wulan yang siang itu tengah berada di kampus mendapat kabar dari sanak keluarganya. Kabar melalui sambungan telepon itu mengharuskan Wulan pulang lebih awal dari kampus.
“Saya kira ada apa-apa dengan ibu saya. Saya pun langsung pulang ke rumah. Sampai rumah saya pingsan karena saya kira ibu saya yang tidak ada,” ucapnya, Selasa (18/9/2018).
Setelah siuman, Wulan baru menyadari kalau yang meninggal adalah keponakannya. Bukan ibunya.
• Demi Pertahankan Budaya dan Cinta ke Pahlawan Pasuruan, Devi dan Husni Pilih Nikah Unik Ala Sakera
Mengetahui hal itu, Wulan pun langsung bergegas menunju lantai dua. Namun dia sempat dihalangi oleh keluarga agar tidak menunju lokasi.
“Saya marah dan saya mohon untuk bisa ke atas. Saya sempat ditahan,” terangnya.
Namun kemudian Wulan bisa ke atas dan berhenti di depan kamar Thoriq. Ia kemudian menunggu di depan kamar sampai polisi datang. Tak lama berselang, polisi datang dan mengevakuasi jenazah Thoriq.