TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Beberapa situs OPD Pemkab Malang, milik Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Perhubungan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, kemudian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas PU Bina Marga, Dinas PU Sumber Daya Air dan 15 situs OPD sebagainya telah diretas oleh oknum tak bertanggung jawab sejak Selasa (25/12/2018).
Tidak hanya itu, situs DPRD, Sekretariat DPRD, RSUD Kanjuruhan dan beberapa lainnya juga diretas.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Tien Farihah, membenarkan adanya peretasan sejumlah situs OPD.
• Sepanjang Tahun 2018, 13 Warga Negara Asing Dideportasi oleh Kantor Imigrasi Kelas I Malang
• Pakde Karwo Raih Gelar Doktor Honoris Causa Dari Universitas Muhammadiyah Malang
Terkait tindakan selanjutnya, pihak Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) selaku pengelola seluruh situs di jajaran lingkungan Pemkab Malang bakal segera melakukan perbaikan.
"Diskominfo sudah menindaklanjuti dengan mengadakan maintenance untuk sekian OPD yang diretas," beber Tien ketika dikonfirmasi, Kamis (27/12/2018).
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang, Ferry Hari Agung menjelaskan bahwa hingga kini pihaknya terus melakukan perbaikan.
• Bursa Transfer Liga 1, Tim Pelatih Arema FC Beberkan Alasan Arthur Cunha Layak Dipertahankan
• Antisipasi Macet, Kapolres Malang Kota Imbau Masyarakat Tak Konvoi di Malam Tahun Baru 2019
• Ingin Jadi Pelatih, Kapten Arema FC Hamka Hamzah akan Ikut Kursus Kepelatihan Lisensi B AFC
"Laporan awal yang kami temukan ada 41 situs milik berbagai OPD di Kabupaten Malang yang kena hack. Sudah kami lakukan perbaikan, kini sisanya tinggal 11 situs. Kami masih proses melakukan perbaikan," ujar Ferry Hari Agung ketika dikonfirmasi di sela-sela berlangsungnya rapat, Kamis (27/12/2018).
Terkait tindakan pencegahan, pihaknya akan lebih intens melakukan tindakan preventif agar tidak terjadi kejadian serupa.
"Kita berusaha tutup celah celah lubang yang bisa disusupi para hacker, biar tidak ada masalah lagi," imbuhnya. (Surya/Erwin Wicaksono)