Kerap Berebut Tempat Tidur, Sosok Daniel Korban Serangan Bom Surabaya Sulit Dilupakan Sang kakak

Penulis: Hefty Suud
Editor: Arie Noer Rachmawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Daniel Agung Putra Kusuma semasa hidup. Daniel merupakan satu dari ribuan korban serangan bom Surabaya pada 13 Mei 2018.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hefty's Suud

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mei tahun lalu, tragedi bom bunuh diri di beberapa tempat di Surabaya, menggoreskan luka bagi seluruh warga Kota Pahlawan ini.

Terutama bagi kelurga korban tragedi tersebut.

Salah satunya bagi Novi, kakak perempuan Daniel Agung Putra Kusuma, laki-laki kelahiran 2003 yang tewas saat berusaha menghalangi pelaku bom bunuh diri masuk ke Gereja Pante Kosta, Jalan Arjuna.

"Sudah satu tahun ini, jadi perasaan terluka, sedih, dan marahnya sudah nggak ada. Cuma ya saya nggak bisa, nggak akan lupa saya pada Daniel," ujar Novi.

Setahun Kepergian Daniel Agung Korban Serangan Bom Surabaya, Sang Kakak Masih Tak Menyangka 

2 Ornamen Santo Jadi Saksi Kenangan Peristiwa Ledakan Bom Surabaya di Gereja Santa Maria Tak Bercela

Ia bercerita, banyak hal yang tidak bisa membuatnya lupa dengan sosok adik satu-satunya itu.

Sepeninggal sang ibu, menurut Novi, Neneknya dan Daniel adalah keluarga terdekatnya.

"Yang paling terasa adalah tidur sudah nggak ada temannya lagi. Saya kan tidurnya selalu sekamar dengan dia," kenang Novi.

Momen-momen berebut posisi tidur dikatakan Novi menjadi hal dirindukannya.

Sebab, dirinya dan Daniel sama-sama takut jatuh dari tempat tidur.

"Kami bahkan punya kebiasaan selfie sebelum tidur. Jadi supaya kami ingat, hari ini siapa yang posisi tidurnya dekat tembok, siapa yang dipinggir. Jadi besok biar tau harus tukar posisi gimana, kalau nggak gitu kami pasti bertengkar, karena kami sama-sama suka di posisi dekat tembok, kalau di pinggir kan takut nggelundung (berguling jatuh dari kasur)," cerita Novi.

Namun, imbuhnya, foto selfie itu pun diambil Novi diam-diam saat Daniel sudah tertidur.

Sebab, kenangnya, sang adik adalah orang yang sama sekali tidak suka difoto.

Satu Tahun Kepergian Aloysius Bayu Sang Korban Ledakan Bom Surabaya, Istrinya Mengaku Sudah Ikhlas

Satu Tahun Peristiwa Serangan Bom Surabaya, GKI Diponegoro Pilih Tak Lakukan Peringatan Khusus

"Kalau saya selfie sendiri, pas dia ada di belakang saya, dia marah-marah karena nanti kan dia ikut kejepret. Paling anti foto dia itu, jadi kalau ada beberapa fotonya, itu pasti saya yang ambil secara diam-diam," jelasnya.

Novi pun mengaku dirinya adalah seorang penakut.

Saat hendak ke kamar mandi di tengah malam, dulunya ia selalu membangunkan adik laki-lakinya itu untuk menemani.

"Anehnya, semenjak dia nggak ada, rasanya saya jadi lebih berani aja, berani di kamar sendiri, ke kamar mandi sendiri. Nggak tau kenapa, mungkin sebenarnya adik saya masih menemani ya, walau nggak terlihat," ujar Novi.

Berita Terkini