Tiba di rumah saat subuh. Saad tiba - tiba mendapat telepon dari petugas Terminal Solo yang menginformasikan telah ditemukannya dompet berikut isinya, SIM, KTP dan kartu nama.
"Hanya itu yang ditemukan, tapi uangnya sudah hilang," kata Saad.
Makanya, lanjut Saad, jika ada niat baik harus segera dilakukan. Dan jangan ditunda kalau sudah punya kemauan baik.
Sedekah memproteksi membantu yang lemah.
Sebab pada dasarnya, setiap manusia diberi anggaran oleh Allah. Anggaran itu tidak akan pernah habis sampai meninggal.
Kalau ada tazkiyatun nufus, maka itu adalah sebagian dari pengobatan.
Apa yang diungkapkannya itu, menurut Saad bisa dipraktikkan RS Muhammadiyah Lamongan untuk mengembangkan sedekah.
Bisa saja dilakukan, semisal pada pasien yang ada di kelas paling bawah, sesekali ditempatkan di VVIP.
"Itu bagian dari upaya memperpanjang umur rumah sakit," ungkapnya.
Amal usaha Muhammadiyah agar memperhatikan masyarakat yang paling kecil dan perlakukan mereka dengan baik.
Direktur rumah sakit harus tahu siapa di antara warga rumah sakit pada level yang paling bawah. Dan itu efeknya akan besar sekali.
"Berangkatkan umrah, untuk karyawan yang paling bawah. Jangan dokternya diberangkatkan umrah," tandasnya.
Saad menolak diundang lagi oleh RS Muhammadiyah Lamongan, sebelum bisa menempatkan pasien kelas paling bawah di kelas VVIP. "Jangan mengundang saya, kalau belum menempatkan pasien kelas bawah di ruang VVIP," katanya.
Tauladan yang diungkapkannya itu, menurut Saad adalah salah satu bagian dari upaya memperpanjang umur rumah sakit.
Keberadaan rumah sakit milik Muhammadiyah adalah salah satu bentuk kesolehan sosial Muhammadiyah.
"Kita tidak ingin besar sendiri, semuanya ingin besar. Dengan mengurus Islam melalui Muhammadiyah," ungkapnya.
Pelajaran penting, lihatlah Lamongan, yang dulu pernah masuk sepuluh besar daerah miskin di Jatim, tapi sekarang punya Rumah Sakit Muhammadiyah terbaik di Jatim yang dimiliki Muhammadiyah.