Ratusan Warga Sempat Adu Jotos di Pilkades Aeng Baja Kenek Sumenep, Tolak Cakades dari Luar Desa

Penulis: Ali Hafidz Syahbana
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana kisruh ratusan warga tolak bakal calon kades dari luar di Desa Aeng Baja Kenek, Kecamatan Bluto, Sumenep Madura. Rabu (28/8/2019).

Ratusan Warga Sempat Adu Jotos di Pilkades Aeng Baja Kenek Sumenep, Tolak Cakades dari Luar Desa

TRIBUNMADURA.CO, SUMENEP - Sekitar 200 orang warga bentrok di depan kantor Pilkades Aeng Baja Kenek, Sumenep Madura.

Pasalnya, ratusan warga ini menolak bakal calon Kades dari desa setempat. Kamis (28/8/2019).

Aksi penolakan warga Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep ini semakin panas dan adu jotos karena mendapat perlawanan dari pihak salah satu bakal calon yang hendak mau mendaftarkan diri sebagai Cakades di Desa tersebut.

Ada 53 Orang Tewas Laka Lantas di Sumenep Per Januari-Agustus, Dipicu Jalan Sepi & Kebut Kendaraan

Kronologi Penangkapan Perampok Pecah Kaca Sumenep, Pelaku Kabur ke Arah Surabaya dan Ditembak Polisi

Perampokan Modus Pecah Kaca Mobil di Sumenep, Hanya Rp 70 Juta yang Selamat dari Rp 100 Juta

"Dalam aksi ini ada 200 warga yang menolak calon kades dari luar desa yang sudah menduduki kursi panitia sejak hari senin kemarin," kata Lukman, salah satu warga Desa Aeng Baja Kenek, Kecamatan Bluto.

Aksi panas itu tidak bisa dilerai sebab kelompok warga yang menolak calon dari luar diadang untuk mendaftar.

"Sebenarnya ini dari Incumben yang akan mendaftarkan istrinya, namun massa curiga membawa berkas Cakades lain yang mau mendatangkan dari luar desa," paparnya.

Untunya kata Lukman, suasannya sudah kondusif karena dari pihak kepolisian segera cepat melerai dua belah pihak yang kisruh tersebut.

"Alhamdulillah sudah bisa kondusif," katanya.

Ditempat terpisah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep Moh Ramli berharap warga Masyarakat bisa memahami bersama bahwa aturan yang sudah berjalan sudah bertarafa nasional.

"Semuga Masyarakat bisa memahami bahwa aturan itu sudah nasional dari Pemerinta Pusat yang berlaku, dan saya berharap jangan memaksakan kehendak," katanya.

Secara teknis jika ada calon dari luar kata dia, maka jangan dipilih jika itu tidak dikehendaki.

"Simple saja," katanya.

Berita Terkini