Tak Bisa Bertemu Bupati Baddrut Tamam, Massa Kesal & Bakar Tembakau di Depan Kantor Pemkab Pamekasan

Penulis: Muchsin Rasjid
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kesal lantaran harga tembakau kering rajangan anjlok dan merugikan petani, massa bakar tembakau di depan Kantor Pemkab Pamekasan, Rabu (28/8/2019).

Iklal, perwakilan pengunjuk rasa dengan berapi-api mengungkapkan, jika dalam penanganan harga tembakau ini, pemerintah masih kurang tegas, sehingga nasib petani tembakau selalu menjadi bulan-bulanan pengusaha tembakau.

Padahal pemerintah tahu dan mengerti jika tembakau yang dibeli pengusaha itu rendah dan tidak sesuai dengan biaya produksi.

Namun menurutnya, pemerintah terkesan tutup mata.

“Kami minta pemerintah tegas terhadap pengusaha tembakau, agar membeli tembakau petani dengan harga yang pantas,” kata Iklal.

12 Kali Kebakaran Lahan Bambu Terjadi di Pamekasan, Bakar Sampah Sembarangan Jadi Penyebabnya

Tak lama kemudian, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, Bambang Edy Suprapto, datang menemui pengunjuk rasa dan berjanji akan menyampaikan aspirasi massa ke bupati.

Namun massa menolak dan tetap ingin bertemu bupati, karena sebagai kepala dinas, Bambang Edy Suprapto tidak bisa memberikan keputusan.

Di hadapan massa, Bambang Edy Suprapto mengungkapkan, gudang perwakilan rokok besar yang sampai saat ini masih belum membuka, membeli tembakau petani akan dipanggil agar gudang membeli tembakau petani.

“Kalau ada gudang yang membeli tembakau murah dan mengambil contoh tembakau melebih ketentuan yang ditetapkan, tolong dilaporkan kepada kami,” kata Bambang Edy Suprapto.

Kemudian massa mengajak Bambang Edy Suprapto, bersama aparat kepolisian untuk sidak ke gudang pemblian rokok Sampoerna, di Jalan Asemmanis, Desa Buddagan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, untuk melihat langsung pembelian tembakau dan harga yang dipatok. (Muchsin Rasjid)

Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com:

Berita Terkini