Desa Wisata Papar Kediri Punya Budidaya Cacing, Gubernur Khofifah Minta Dijadikan Kapsul Cacing

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan desa wisata Crop Circle Dewi Cemara Desa Kedung Malang Kecamatan Papar Kediri.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Crop Circle Dewi Cemara Desa Kedung Malang, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri pada Kamis (29/8/2019).

Seusai meresmikan Crop Circle, Gubernur Khofifah mendapati ada sebuah potensi budidaya di Kecamatan Papar Kediri, yakni cacing dan jamur.

Menurut Gubernur Khofifah, wisata Papar sudah memiliki budidaya cacing dan juga budidaya jamur. Namun selama ini produk tersebut masih dijual mentah.

Artinya warga atau wisatawan yang datang berwisata kemudian sembari beli jamur yang baru dipanen atau membeli cacing dalam kondisi hidup swadanya.

(Khofifah Indar Parawansa: 20 Persen Pemuda Indonesia Ingin Ganti Pancasila)

"Saya ingin ada pola petik kemas olah jual. Bagaimana jamur itu dijual dalam bentik produk keripik, ucap Gubernur Khofifah pada Kamis (29/8/2019).

"Sekarang itu banyak saya temui keripik jamur dari Jepang, Thailand, saya temukan di Singapura. Nah kita ingin agar dari Desa Wisata Papar juga begitu, diolah dulu sebelum dijual," tambahnya.

Menurutnya, aksi tersebut dapat memberi nilai tambah pada produk hasil budidaya desa wisata cerdas masyarakathya (Dewi Cemara).

Sehingga ekonomi masyarakatnya juga akan terangkat dari pengembangan desa wisata.

Begitu juga dengan budidaya cacing tanah yang dikembangkan di Kecamatan Papar tersebut.

Saat ini cacing produksi warga kecamatan Papar hanya dijual mentah.

Biasanya cacing-cacing ini dijual karena punya manfaat menyembuhkan kolesterol, tipus dan sejumlah penyakit lain.

(Gubernur Jatim Khofifah Bakal Siapkan Pasar Halal Untuk Sembelih Ayam di Kota Malang & Sidoarjo)o

"Cacing ini sebaiknya dijual dalam bentuk kapsul. Kayak daun kelor itu lho kan juga sudah terkemas dalam bentuk kapsul," ujar mantan Menteri Sosial RI ini.

Menurutnya, kini ia sudah mengkomunikasikan dengan Bank Indonesia untuk membantu penyiapan munculnya sentra sentra ekonomi berbasis warga, khususnya untuk mensupport program Dewi Cemara.

Bank Indonesia akan membantu dalam hal teknisnya. Sehingga untuk penguatannya tidak harus menunggu dana APBD.

"Memang harus dicicil dan dimulai. Agar ke depan itu bisa kita lihat hasilnya bahwa petik olah kemas jual itu memberi daya tambah yang luar biasa," tegasnya.

Dewi Cemara adalah program Gubernur Khofifah dalam mengembangan desa wisata. Lahan yang digunakan adalah lahan Pemprov Jawa Timur.

Yang kemudian setelah dibina dan jadi, pengelolaannya desa wisata diserahkan pada desa.

Gubernur Khofifah ingin memaksimalkan potensi tersebut khususnya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di pedesaan.

Reporter: Surya//fatimatuz zahroh

Berita Terkini