Berbagi peran
Pemasaran produk sirip hiu olahan miliknya, Agung Widodo membangun kerja sama dengan para pengepul sirip ikan hiu.
"Kalau awalnya, saya memasarkan produk dari rekomendasi para koki yang saya kenal saat saya jadi kuli panggul setelah lulus kuliah dulu," ujar ayah dua anak itu.
Namun setelah berjalannya waktu, Agung Widodo mulai membangun komitmen dalam pembagian peran dengan para pengepul sirip ikan hiu.
Agung Widodo bertindak sebagai pengolah bahan baku menjadi bahan olahan.
Selain itu Agung Widodo juga bertanggungjawab mencari order di hotel dan resturan.
Sementara peran dari para pengepul adalah menyerahkan bahan baku kepadanya.
• Kisah Sukses Blendi Tewel Bu Nunik, Kuliner Khas Blitar yang Pedas & Nagih, Tembus Singapura-Taiwan
Setelah bahan diolah, pengepul juga yang nantinya menyalurkan produk olahan sirip ikan hiu ke restoran atau hotel.
"Karena kerja sama saya dengan pengepul, ya etikanya, saya nggak akan jualan langsung ke konsumen. Karena ada mereka yang bertugas menyalurkan," jelas Agung Widodo.
Mengingat sirip ikan hiu adalah produk khusus, Agung Widodo sengaja tidak memasarkannya secara online.
Dikatakannya dalam sebulan ia bisa menjual antara 100 hingga 300 kilogram sirip ikan hiu.
Dalam event tertentu, Agung Widodo bisa menjual lebih banyak dari jumlah tersebut.
"Perkilo olahan sirip ikan hiunya dibandrol sekitar Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta," kata Agung Widodo.
Sirip ikan hiu yang diolah Agung Widodo, didapatkan dari Lamongan sampai Indramayu.
Sedangkan distribusi produknya banyak dikonsumsi hotel dan restauran di di kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta, dan Bali.
• Sego Gegok Mbak Tumirah Trenggalek, Nasi Dibungkus Daun Pisang yang Menggoyang Lidah, Mau Cicipi?