TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika kecewa dengan sejumlah aksi demonstrasi yang belakangan ini digelar di depan gedung DPRD Kota Malang.
Pasalnya, para demonstran banyak yang menyuarakan aksinya dengan tindakan yang tidak terpuji. Seperti merusak pintu pagar DPRD Kota Malang serta melakukan aksi vandalisme.
Menindaklanjuti hal itu, I Made Rian Diana Kartika mengaku sangat menyayangkan aksi yang dilakukan oleh para demonstran.
Padahal, kata I Made Rian Diana Kartika, pimpinan DPRD Kota Malang sudah mau menerima aspirasi mereka dengan langsung menemui demonstran.
• Mahasiswa Demo di 13 Wilayah Jatim, Polda Jatim: Di Malang Sempat Ricuh, Wartawan dan Petugas Luka
• Hasil Arema FC Vs PSS Sleman, Diwarnai Kericuhan Suporter, Singo Edan Menang Telak 4-0
"Kami selalu mengajak untuk diskusi. Apa yang mereka suarakan pasti akan kami tampung. Yang selanjutnya baru kami sampaikan ke perwakilan kami yang ada di pusat," ucapnya, Rabu (25/9/2019).
Puncak kericuhan terjadi saat demonstran terlibat aksi saling dorong pagar dengan petugas kepolisian saat demo yang dilakukan pada Selasa (24/9/2019) kemarin.
Hal itu menyulut emosi para demonstran dan petugas keamanan, sehingga aksi saling lemparpun tak bisa terhindarkan.
Akibat kejadian itu, sejumlah orang harus menjadi korban karena terkena lemparan batu dan semprotan water canon dari petugas keamanan.
Bahkan, satu wartawan ikut jadi korban dan mengalami luka memar di kaki dan tangannya akibat kericuhan tersebut.
• Bupati Malang Sanusi Janjikan Dana 1,5 M untuk Peningkatan Infrastruktur di Kecamatan Sumberpucung
• PSS Sleman Kalah Telak dari Arema FC, Seto Nurdiantoro Sebut Timnya Dapat Gangguan di Hotel
"Dari hasil mediasi kami dengan mahasiswa kemarin itu, mereka meminta untuk menduduki gedung DPRD Kota Malang meski hanya di halaman. Tapi kami tidak bisa menuruti, karena di sini masih ada rapat komisi, karena baru saja dibentuk. Terlebih lagi mereka belum bisa menjawab jaminan keamanan nanti setelah masuk ke halaman," ujarnya.
I Made Rian Diana Kartika mengatakan, dirinya juga sempat menandatangani rilis yang disuarakan oleh para demonstran tersebut.
Namun, ia tidak diberi rilis tersebut oleh para demonstran, sehingga ia tidak bisa mempelajari aspirasi yang ingin disuarakan oleh para demonstran.
"Saya tulis dirilis itu 'diterima dan siap diteruskan'. Yang bertanda tangan saya dengan wakil saya Rimzah, dan korlap aksi. Tapi saya tidak dikasih rilisnya. Jadi bingung, mau gimana. Malah mereka meminta untuk menduduki gedung ini (DPRD Kota Malang)," terangnya.
• Demo Ribuan Mahasiswa di Kota Malang, Sebut Jokowi Tiran hingga Disemprot Water Cannon Polisi
Sebagai informasi, demo lanjutan terkait dengan RKUHP dan UU KPK diperkirakan masih berlanjut di Kota Malang.
Sejak Rabu (25/9/2019) pagi, sejumlah aparat dari TNI/Polri telah berjaga-jaga di depan gedung DPRD Kota Malang.
Rencananya, aksi demo akan berlanjut hingga hari Kamis (26/9/2019) besok.
"Kamis akan ada aliansi masyarakat yang mendukung UU KPK. Kami sudah menerima surat dari mereka. Untuk namanya kami lupa, tapi yang jelas besok akan ada aksi lagi," ujar I Made Rian Diana Kartika. (Rifki Edgar)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: