TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Aksi warga yang memblokade Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Segawe, Desa Segawe, Kecamatan Pagerwojo, kabupaten Tulungagung semakin membesar, Selasa (29/10/2019).
Semakin siang banyak warga yang bergabung di depan gerbang TPA.
Jika sebelumnya massa hanya dari Desa Segawe, Penjor dan Gambiran, menjelang siang turut bergabung warga dari Desa Karanganom.
Warga bahkan sepenuhnya melarang TPA ini beroperasi, jika tidak ada aksi nyata pemerintah yang memperbaiki jalan antar desa, yang juga setiap hari dilalui truk-truk sampah.
"Sama-sama merdeka, kenapa warga Desa Segawe, Penjor dan Gambiran kok dianaktirikan," ujar Mujiono, perwakilan warga Desa Penjor lewat pengeras suara.
Lanjut Mujiono, sebenarnya usul perbaikan ini sudah dimasukkan lewat Musrembangdes hingga Musrembang setiap tahunnya.
Namun sudah tujuh tahun tidak pernah ada perbaikan di jalan penghubung tiga desa ini.
• BREAKING NEWS - Ratusan Warga Blokir Gerbang TPA Segawe Tulungagung, Ini Tuntutannya
• Polda Jatim Beri Efek Jera pada Pelanggar di Jalan Tol, Pintu Mobil Ditempeli Stiker Khusus
• 7 Hal Wajib Diketahui Pelamar CPNS 2019, Hanya Boleh Daftar di 1 Instansi dan SKD Pakai Sistem CAT
Padahal jalan ini akses utama ekonomi warga, baik untuk berkebun, atau mengangkut susu sapi.
"Kami akan berjaga bergilir di gerbang TPA. Tidak boleh dibuka sebelum ada perbaikan," tegas Mujiono kepada Tribunjatim.com.
Situasi sempat mereda saat dua anggota Komisi D DPRD Tulungagung, Saiful Anwar dan Suprapto tiba di lokasi.
Mereka juga mengajak Sekretaris Dinas PUPR, Dwi Hari Subagyo untuk menemui warga.
Kepada warga Suprapto mengatakan, jalan ini akan ditingkatkan di tahun 2020.
Anggarannya sudah disetujui dan dimasukkan dalam APBD 2020.
Sedangkan untuk solusi jangka pendek, Suprapto menawarkan proses penutupan lubang-lubang jalan.
"Yang lubang-lubang itu harus dicor lebih dulu. Setelah rata baru di-hot mix," ujar Suprapto kepada Tribunjatim.com.
Namun penjelasan Suprapto justru disambut cibiran oleh warga.
Mereka meminta supaya ada aksi nyata untuk memperbaiki jalan yang rusak.
Sekretaris Dinas PUPR, Dwi Hari Subagyo menimpali, pihaknya sudah menampung aspirasi warga.
Hari bahkan menjamin, besok sudah ada tim dari Dinas PUPR yang bergerak mulai menutup lubang jalan.
"Hari ini tim kami melakukan perbaikan saluran air di Desa Karanganom. Besok saya jamin sudah bergerak ke atas, mulai menambal lubang," ujar Hari kepada Tribunjatim.com.
Hari menegaskan, jalan ke arah TPA merupakan prioritas tahun 2020.
Namun Hari mengingatkan, pembangunan harus lewat proses dan aturan.
Tidak bisa seketika langsung dibangun, seperti yang dimau warga.
"Semua sudah kami catat. Percayakan pada kami," seru Hari lewat pengeras suara.
Warga akhirnya bisa menerima usulan proses penambalan sebelum dilakukan perbaikan total di tahun 2020.
Namun mereka tetap menyegel TPA Segawe, sebelum ada aksi nyata dari Dinas PUPR.
Jika sudah ada tim yang menambal jalan, gerbang TPA akan dibuka sedikit demi sedikit. (David Yohanes/Tribunjatim.com)