Terpukulnya Kepsek SDN Gentong Pasuruan Diteror Telepon 'Kapolsek' & Minta Uang, Pasca Atap Ambruk

Penulis: Galih Lintartika
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Djunaedi, suami Kepsek SDN Gentong Pasuruan

Terpukulnya Kepsek SDN Gentong Pasuruan Diteror Telepon 'Kapolsek' & Minta Uang, Pasca Atap Ambruk

TRIBUNPASURUAN.COM, PASURUAN - Di tengah insiden atap SDN Gentong Pasuruan ambruk, Kepala Sekolah SDN Gentong Endang Ganefa Listiowati mendapatkan teror.

Endang, sapaan akrab Kepsek, mendapatkan banyak telepon dari orang-orang tak bertanggung jawab.

"Istri saya dapat teror dari banyak orang yang mengaku dari pejabat polisi dan meminta uang," kata Djunaedi, suami Kepsek.

BREAKING NEWS - Mendikbud Nadiem Makarim Dijadwalkan Kunjungi SDN Gentong Pasuruan

Penyelidikan Atap SDN Gentong Pasuruan Terus Bergulir, Polisi Soroti 3 Hal Ini

Ribuan Pelanggaran Terjadi 14 Hari Operasi Zebra Semeru di Pasuruan, Dominasi Pelajar Tak Pakai Helm

Ia mengatakan, yang paling lucu adalah saat ada orang yang menghubungi dan mengaku sebagai Kapolsek Gadingrejo.

"Saat dihubungi itu, istri saya, saya sedang duduk sama Kapolsek. Lah kok ada yang mengaku sebagai Kapolsek," kata dia.

Djunaedi menjelaskan, saat si penelpon mengaku sebagai Kapolsek dan siap membuat kasus jatuhnya atap kelas ini tidak lanjut. Bahkan, si penelpon misterius ini juga siap menyelesaikannya secara kekeluargaan.

"Tidak sempat membuka nominal uangnya sih. Tapi siap mengamankan begitu saja. Ini saya juga heran, kok banyak yang menelpon gelap dan meminta uang dalam kondisi seperti ini," tambahnya.

Bahkan, ia saking penasarannya, sempat mengecek peneror misterius ini melalui sebuah aplikasi. Setelah dicek, nomor ini terdaftar dimiliki seseorang di wilayah Sulawesi Selatan.

Ia menerangkan, dalam kasus ini, istrinya juga merasa terpukul. Sebab, dua korban meninggal ini adalah keluarganya.

"Istri saya justru sedih sekali. Saya juga bingung, saya juga sering salah paham akhir - akhir ini. Saya berusaha menguatkan dia saja," jelasnya.

Dia menyebut, istrinya baru saja menjabat sebagai Kepsek di SDN Gentong dua tahun sejak tahun 2017.

"Saat itu proyeknya sudah selesai. Proyek renovasi ditangani sama kepsek yang lama. Istri saya ini tidak tahu apa - apa dalam pembangunan bangunan ini. Istri saya sangat terpukul sekali," pungkas dia.

Berita Terkini