TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Senyum mengembang terlukis di wajah puluhan petani yang tengah menunggu penurunan pupuk urea di rumah Suwarno (55) Dusun Ngipik, Desa/Kecamatan Tanggunggunung.
Mereka seolah tidak percaya, Kelompok Tani Sidodadi 2, tempat mereka bernaung akhirnya kembali mendapat pupuk bersubsidi.
Sebelumnya petani di seluruh Kecamatan Tanggunggunung resah, karena pemerintah memblokir alokasi pupuk bersubsidi.
• Pupuk Bersubsidi Masih Diblokir, Dinas Pertanian Tulungagung Akan Maksimalkan Pupuk Organik
Namun hari ini, Jumat (8/11/2019) blokir sudah dibuka dan pupuk langsung disalurkan.
Saking bahagianya, sejumlah petani ikut naik ke atas truk dan membantu menurunkan karung-karung berisi pupuk bersubsidi ini.
Padahal sudah ada tukang angkut pupuk dari armada pengiriman pupuk ini.
Suwarno, Ketua Kelompok Tani Sidodadi 2 mengatakan, kelompoknya sudah terlanjur membeli sebagian pupuk nonsubsidi.
Sebab para petani khawatir hujan lekas turun, sementara belum ada pupuk yang tersedia.
“Kalau yang punya uang banyak sudah beli secara mandiri. Kalau kami semampunya, seadanya dana kami belikan,” terang Suwarno.
• Warga Surabayan Tegalsari Manfaatkan Cacahan Tanaman Jadi Pupuk agar Kampung Makin Hijau dan Asri
Lanjut Suwarno, kelompoknya sudah mendatangkan 175 sak Ponska dan 146 sak Urea.
Semuanya dibeli dengan harga nonsubsidi, Ponska Rp 150.000 per sak dan Urea Rp 120.000 per sak.
Suwarno bersyukur pada akhirnya pupuk bersubsidi kembali disalurkan untuk Tanggunggunung.
“Semoga ke depan tidak ada pemblokiran lagi. Sekarang sudah dibuka dan seterusnya semoga tidak terulang lagi,” ucapnya.
Sebelum dilakukan pemblokiran pupuk bersubsidi di Kecamatan Tanggunggunung, setengah kuota sudah terserap untuk masa tanam pertama.
Sisa setelah kuota yang terblokir terdiri dari 1.269,5 ton Urea, 930,5 ton Ponska, dan 1.265,5 ton pupuk organik.
• KRONOLOGI Lengkap 4 Pria di Tulungagung Paksa 2 Gadis Remaja Hubungan Dewasa, Sampai Pake Senter
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Suprapti berulang kali mengucap alhamdulillah, saat mengawal pengaluran pupuk ini.
“Upaya yang kita lakukan sejak Juni (2019) akhirnya membuahkan hasil. Terima kasih bu Gubernur dan dinas-dinas terkait yang selama ini ikut membantu,” ujar Suprapti.
Suprapti mengungkapkan, pihaknya dihubungi Kementerian Pertanian (Kementan) pada Kamis (7/11/2019) malam.
Kementan mememastikan, pupuk bersubsidi harus dikirim ke Tanggunggung hari ini.
Secara resmi surat pembukaan blokir pupuk bersubsidi ini belum diterima oleh Dinas Pertanian.
“Mungkin secara resmi suratnya akan diterima Senin (11/11/2019). Yang jelas blokir sudah dibuka, dan pupuk disalurkan lebih dulu,” terang Suprapti.
Petani Tanggunggunung adalah penghasil sepertiga produk jagung Tulungagung.
• TERKUAK Viral Kucing Diminumi Ciu di Tulungagung, Cairan Alkohol & Memar Jadi Petunjuk Kucing Tewas
Lahan mereka ada di wilayah hutan Perhutani, di area pegunungan selatan.
Mereka menanam jagung saat musim hujan tiba, dan mengandalkan penyiraman dari air hujan.
Biasanya pada Agustus para petani sudah siaga pupuk.
Karena itu, saat pupuk bersubsidi diblokir mereka resah karena belum punya stok pupuk menjelang tanam.
Mereka sudah ancang-ancang untuk unjuk rasa ke Jakarta.
“Ada untungnya musim hujan mundur, sehingga kemarahan petani masih terkendali. Sekarang pupuk sudah tersedia, mereka tidak marah lagi,” pungkas Suprapti. (Surya/David Yohanes)
• Bengkel Motor Milik Warga Tulungagung Terbakar, Uang Rp 50 Juta Pun Ikut Ludes Dilalap Si Jago Merah