"Korbannya masih kami kembangakan, kami masih lidik terus," katanya di Halaman Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Rabu (27/11/2019).
Praktik akal-akal komplotan tersebut telah berlangsung kurun waktu enam bulan.
Berdasarkan catatan polisi, hingga saat ini masih satu orang korban saja yang berhasil ditipu.
"Baru 6 bulan ngakunya, tapi semoga setelah diekspos ini ada korban lain yang berani melapor ke kami," tuturnya.
Seraya tersenyum di depan lensa kamera awak media, Andriono, salah seorang pelaku mengklaim sebagai tokoh agama yang sakti sekaligus membujuk korban dengan cara memperagakan sebuah trik penggandaan uang.
• Siap Hadapi Era Teknologi Industri 4.0, Gapensi Surabaya Gelar Mukercab VII
"Cara meyakinkan korban itu saya demo dulu dengan uang," kata Andriono.
Trik tersebut dilakukan di hadapan mata kepala korban.
Set set wet, seraya menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya, uang Rp 2 ribu bisa langsung disulap menjadi Rp 100 ribu.
Andriono mengaku bahwa trik tersebut hanya sebatas trik sulap sederhana.
Namun, Andriono menyadari praktik penipuan dengan kedok trik sulap terbilang salah.
"Uang 2 ribu jadi berapa, uang 100 ribu jadi 1 juta, ya itu cari uang aja. Cuma saya akui saya salah caranya," pungkasnya.
• Pilkada Surabaya 2020, Pasangan M Sholeh-Taufik Monyong Datangi Kantor KPU Surabaya