Berdasarkan informasi yang telah dihimpun TribunJatim.com, insiden meledak dan terbakarnya sebuah kontainer yang bermuatan mebel di Depo Tanto II Surabaya, Jumat (20/12/2019) pagi menyebabkan tujuh orang alami luka.
Petugas saat memadamkan api dari kebakaran kontainer di Jalan Tanjung Emas I atau Depo Tanto, Jumat (20/12/2019). (ISTIMEWA)
Kabag Operasional PMK Surabaya, Bambang Vistadi mengatakan, tujuh korban tersebut dikabarkan semuanya laki-laki dan sudah dilakukan penanangan medis, enam diantaranya dilarikan ke RS PHC Surabaya.
Tujuh korban kontainer terbakar itu salah satunya M Tohir (35) warga Jalan Sidotopo Sekolahan 9/20 . Ia mengalami luka di pipi dan dapat ditangani langsung oleh TGC Utara di lokasi.
Selain itu, ada enam korban lainnya yang dilarikan ke RS PHC antara lain :
1. Agus Santoso (30) warga Tambak Asri 21/43 Surabaya
2. Mahendra Satria Puntadewa (25) warga Pesapen Tengah 44 Surabaya
3. Sugiono (43) warga Tambak Asri 23/49 Surabaya
4. Muhammad Yusuf (28) warga Jalan Dupak Bangun Rejo 3/33 Surabaya
5. Hengky Tandiono (51) warga Jalan Mulyosari Utara 11/4 Surabaya, dan
6. Wahyudi Subu (25) warga Lohayong Timur II, Nusa Tenggara Timur
• Perangi Narkoba, Pemkot Kediri Gelar Pelatihan Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba
• Kasus Amblesnya Jalan Gubeng, Jaksa: Kuatkan Dakwaan Lokasi Proyek Tak Pernah Ditanam Bentonit
"Korban sudah dievakuasi ke rumah sakit PHC untuk mendapat perawatan. Terkait kondisi terkini silakan ke PHC ya," singkat Bambang Vistadi.
Adapun, enam korban insiden meledak dan terbakarnya kontainer di Depo Tanto II Surabaya dipastikan dokter dalam kondisi sadar.
Dr Ratih Dyah Pitaloka selaku dokter jaga Intalasi Gawat Darurat Rumah Sakit PHC Surabaya mengatakan, keenam korban insiden di Depo Tanto II Surabaya dalam kondisi sadar dan bisa diajak berkomunikasi.
Namun, dari keenam korban tersebut, ada dua korban yang harus menjalani operasi karena ada luka pendarahan dalam otak dan satu korban harus dioperasi pada bagian tangannya.
"Semuanya dalam keadaan sadar dan bisa diajak berkomunikasi, penanganan kami meliputi triase merah untuk dua orang korban yang mengalami pendarahan di otak dan triase kuning yang kami tangani menggunakan penanganan terpai konservatif," beber dr. Ratih Dyah Pitaloka, Jumat (20/12/2019).