Ariyono Setiawan menjelaskan, banyak hambatan yang telah dilaluinya sejak pertama kali mendirikan usaha.
"Batik Wistara ini jalannya tidak selalu mulus, banyak menemui kendala namun tetap konsisten dikerjakan. Kalau suka pasti bisa berkembang," ujarnya.
Saat ini, pemasaran Batik Wistara sudah mencakup wilayah nasional atau seluruh Indonesia.
Tak hanya itu, beberapa produk Batik Wistara juga sering dijadikan cinderamata atau oleh-oleh untuk dibawa ke luar negeri.
• Kasus Amblesnya Jalan Gubeng, Jaksa: Kuatkan Dakwaan Lokasi Proyek Tak Pernah Ditanam Bentonit
• Kasus Jalan Gubeng Ambles, Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Gelar Sidang Peninjauan Setempat
"Kalau pemasarannya sendiri kami via offline dan online. Onliennya kami lewat Instagram, Facebook dan e-Commerce," kata Ariyono Setiawan.
Karena tak memiliki Sales Marketing, Ariyono Setiawan mengaku, menjajakan produk via offline dengan door to door ke beberapa kantor dan instansi.
"Kami nggak ada sales marketing. Wistara ini kalau dibilang ya masih one man show. Saya yang desain, marketing dan jualan," ujarnya.
Ariyono Setiawan menyatakan, masih belum bisa mengarah pada target ekspansi ekspor.
Namun ia memang berkeinginan untuk menuju ke arah sana.
"Batik Wistara ini masih terkendala proses produksi untuk menjangkau pasar ekspor. Namun sekarang omzet cukup lah. Lumayan. Sebulan bisa jual 100 pcs batik dengan range harga Rp 200 ribu - Rp 500 ribu," jelas Ariyono.
Pemesanan produk Batik Wistara banyak yang berupa seragam atau kain lembaran.
Pasalnya, konsep Batik Wistara sebagian besar dibuat untuk seragam, baik kemeja atau dress untuk kantor.
"Makanya batik yang kami tawarkan itu kombinasi dari batik cap dan tulis. Kalau batik tulis full untuk seragam bakal kuwalahan," tuturnya.
• Demi Foya-Foya Rayakan Tahun Baru, 3 Pria Ini Curi Besi Galvalum di Pergudangan Margomulyo Surabaya
• Libur Natal dan Tahun Baru, Arumi Bachsin Ajak Masyarakat Menikmati Desa Wisata di Jawa Timur
Motif yang ditawarkan pada konsumen merupakan motif abstrak dengan kombinasi cara pembuatan teknik cap dan tulis.
Untuk tren batik yang paling diminati menurut Ariyono adalah motif dengan warna cerah.