Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hanggara Pratama
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Menanggapi satu siswanya melakukan tindakan tidak senonoh di Lapangan Wijaya Kusuma Sampang, hingga videonya viral, Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Sampang lakukan tindakan tegas.
Tindakan tegas tersebut berupa pemanggilan terhadap orang tua siswa berinisial R pada beberapa hari yang lalu.
Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Sampang, Mukani mengatakan, saat melakukan pemanggilan terhadap orang tua berserta R, pihaknya memberikan peringatan terhadap R agar tidak mengulangi perbuatan tersebut.
"Peringatan itu kami bentuk dengan sebuah surat pernyataan, jika R tetap mengulangi kami akan memberhentikannya dari sekolah," ujarnya, ditemui Sabtu (11/1/2020).
• Teddy sampai Teriak Larang Pihak Rumah Sakit Mandikan Jasad Lina, Berharap Ada Keajaiban
• Anggota DPRD Jatim Amuji Ungkap Makna Makna HUT Ke-47 PDIP: Konsisten di Garis Kerakyatan
Terkait alasan tidak dikeluarkannya dari sekolah, disebabkan R saat ini sedang magang, sehingga pihak sekolah tidak ingin mengganggu program sekolah yang dijalankan R.
"Selain itu, kami tidak ingin mengganggu kerja sama yang terjalin dengan perusahaan tersebut," ucap Mukani.
Ia berharap, R dapat menjadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran dan menjadi pribadi lebih baik lagi.
• Ramalan Kesehatan Zodiak Hari Ini Sabtu, 11 Januari 2020: Aries Jangan Telat Makan, Pisces Demam
• Piala Presiden Esports 2020 Meningkat Drastis: Optimis Indonesia Jadi Mercusuar Asia Tenggara!
"Saya maklumi peristiwa ini, anggap saja ini bentuk ketidak beruntungan R dan kami, Namun jika hal ini terulang kami akan bertindak lebih tegas," tutupnya.
Berita sebelumnya, Satpol PP Sampang melakukan pemanggilan terhadap empat muda-mudi yang sempat viral karena video mereka brbuat mesum tersebar di WhatsApp.
Dalam vide itu, muda-mudi tersebut berperilaku tidak senonoh di area Lapangan Sepakbola Wijaya Kusuma Sampang.
• Simpan Sabu 0,30 Gram di Tas, 2 Pemuda Diringkus Polres Sampang, Seret Janda Gunung Sekar
• Tanggapi Nada Miring Pasca Promosi ke Liga 2 2020, Presiden PSG Gresik: Hoax!
Suharto bagian Penyidik Satpol PP Sampang mengatakan, pihaknya kemarin sudah melakukan penelusuran identitas muda-mudi tersebut, dengan mendatangi beberapa sekolah di Sampang.
"Awalnya saya dengan bagian penindakan mendatangi Sekolah SMK Negeri 1 Sampang untuk bertanya kepada guru disana," ujar Suharto.
Namun setelah ditelusuri oleh guru tersebut ternyata mereka tidak bersekolah di SMK Negeri 1 Sampang, melainkan bersekolah di SMK Negeri 2 Sampang. ujarnya kepada TribunMadura.com (grup TribunJatim.com), Selasa (7/1/2020).