Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Menyambut Imlek 2020, Klenteng Eng An Kiong yang terletak di Jalan R.E Martadinata No.1 Kota Malang mulai berbenah. Pembenahan itu terbukti dari pengecatan ulang ke seluruh bangunan klenteng.
Tak lupa dilakukan pembersihan pada berbagai alat yang digunakan untuk sembahyang.
Humas Yayasan Klenteng Eng An Kiong, Anton Triyono mengatakan, pengecatan dan pembersihan dilakukan agar bangunan klenteng terawat dan membuat nyaman para umat yang melakukan sembahyang di dalam klenteng.
Dan warna yang dipakai untuk pengecatan ulang adalah warna yang identik dengan perayaan Imlek yakni merah dan kuning.
• 25 Member Aplikasi Memiles Geruduk Polda Jatim, Bukan Investasi Bodong Cuma Penyedia Layanan Jasa
• Mobil Fortuner yang Diperoleh Eka Deli dari Investasi Bodong Memiles Akan Diserahkan ke Polda Jatim
"Pengecatan ulang dilakukan agar bangunan tersebut semakin terawat, apalagi usia bangunan ini juga sangat tua yaitu berdiri pada tahun 1825. Dan hampir di semua bagian kita lakukan pengecatan ulang mulai dari jendela, ukiran, dinding serta gedung aula yang berada di depan klenteng," ujar Anton Triyono kepada TribunJatim.com, Selasa (14/1/2020).
Anton Triyono menjelaskan, pengecatan dan pembersihan berbagai peralatan yang digunakan sembahyang sendiri telah dilakukan sejak sebulan yang lalu.
• Diduga Sopir Mengantuk, Daihatsu Grand Max Nyangkut di Pagar Pembatas Jalan Tol Jombang-Mojokerto
• Polemik Penembokan Jalan Tambak Wedi Baru, Pemkot Terus Koordinasi dengan Kejaksaan
"Sudah kita lakukan secara bertahap pada pertengahan Desember lalu. Kalau dikerjakan di bulan ini takutnya tidak akan rampung apalagi saat ini kita juga akan menyambut Imlek," jelasnya.
Anton Triyono menambahkan, selain itu kemungkinan pihaknya juga akan memasang beberapa lampion tambahan di sekitar klenteng.
"Intinya saat ini pihak klenteng sudah siap menyambut para umat Khonghucu yang akan merayakan Imlek. Karena diperkirakan akan banyak umat Khonghucu yang datang saat Imlek di klenteng ini. Karena biasanya yang datang bukan hanya berasal dari wilayah Malang saja akan tetapi dari luar kota seperti Surabaya juga biasanya datang kesini," pungkas Anton Triyono.
• Harga Cabai Rawit di Pasar Tradisional Kota Malang Tembus Rp 60 Ribu Per Kg
• Semakin Banyak Investor di Nganjuk dan Madiun, Gubernur Khofifan Ajukan Tambahan Exit Tol Baru