Petambak Sandera Ketua DPRD Lamongan

Desak Pemerintah Jaga Ketersediaan Pupuk Bersubsidi, DPRD Jatim Temui Mentan Minggu Depan

Penulis: Bobby Constantine Koloway
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas petani sedang memanen padi di sawah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - DPRD Jawa Timur rencananya akan bertemu dengan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) minggu depan, Senin (10/2/2020).

DPRD Jatim akan meminta Kementan mengkaji ulang keputusan mengurangi pupuk subsidi.

"Kami bersama pimpinan dewan sudah sepakat untuk mencari solusi bersama. Rencananya, kami akan menemui Menteri Pertanian," kata Anggota Komisi B DPRD Jatim, Agung Mulyono kepada jurnalis ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (6/2/2020).

Dalam pertemuan tersebut, pihaknya akan mendesak Kementerian Pertanian untuk membatalkan keputusan mengurangi pupuk subsidi di Jawa Timur.

"Seharusnya, jangan dikurangi, namun justru ditingkatkan," tegasnya.

Berkaca dari musim tanam sebelumnya, politisi asal Banyuwangi ini menyebut, bahwa pasokan pupuk seringkali kurang.

Sehingga, dengan adanya pengurangan pupuk subsidi, pihaknya khawatir pupuk akan semakin langka.

"Pasokan normal saja masih kurang. Apalagi, sekarang dikurangi," tegas mantan Ketua Komisi E DPRD Jatim ini.

Kelangkaan pupuk ditakutkan akan membuat dampak sistematik.

Mulai dari kemungkinan merosotnya hasil pertanian hingga potensi kenaikan harga pangan.

Kenaikan Tunjangan Dewan DPRD Jatim Ditarget Berlaku Mulai Maret 2020

Begini Kondisi Mahasiswa Asal Pamekasan dari Wuhan dan Xianning Setelah Dikarantina di Natuna

Arema FC Ditahan Imbang Tim PON Jatim, Hendro Siswanto Sebut Skuatnya Cuma Butuh Kekompakan Bermain

Cara Cerdas Risma Atasi Fenomena Gangster Bawa Samurai hingga Gergaji yang Resahkan Warga Surabaya

Kamar Kos Rp 30 Ribu per Jam di Tulungagung, Pemilik Sewakan Tempat untuk Pasangan Bukan Suami Istri

Apalagi, Jawa Timur selama ini dikenal sebagai produsen beras nasional.

"Paling riskan, kita tahu di Jatim adalah lumbung padi," katanya.

"Artinya, selain dalam provinsi, kita juga men-suplay luar Jawa Timur. Sehingga, kalau produksi menurun, maka pasokan untuk kebutuhan nasional bisa terpengaruh," jelasnya.

Apabila dalam konsultasi dengan Menteri Pertanian tersebut menemui jalan buntu, pihaknya berharap Pemprov Jatim memiliki solusi lain.

Di antaranya, dengan menyiapkan anggaran untuk membeli pupuk non-subsidi dari pihak swasta untuk dijual kembali ke petani dengan harga terjangkau.

Halaman
12

Berita Terkini