Rombong Nasi Gratis Emak-emak di Kediri Hancur Ditabrak Dump Truk, Sopir Kabur Tinggal KTP

Penulis: Didik Mashudi
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rombong nasi gratis Komunitas Babonita di Kediri berantakan setelah ditabrak dump truk, Rabu (27/2/2020).

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI -  Rombong nasi gratis yang dikelola Komunitas Babonita, Kediri berantakan setelah ditabrak dump truk.

Saat di lokasi kejadian, sopir dump truck tersebut mengaku bakal tanggung jawab. 

Namun, sampai sejauh ini, belum ada kabar dari sopir dump truck yang merupakan warga Jombang itu. 

Janji Tulus Khadijah, Ibu Ashraf Sinclair ke Bunga Citra Lestari & Noah: Kami Mohon Doa Tak Terputus

Kabar Pasangan SMA Viral karena Cowoknya Disebut Terlalu Tampan, Putus? Penampilan Kini Beda Drastis

Yanti, pengelola rombong nasi gratis Komunitas Babonita mengungkapkan, sewaktu di TK, si sopir dum truck bersedia bertanggung jawab.

Namun masalahnya sampai sekarang tanggung jawabnya masih belum dipenuhi. Kondisi rombong sendiri rusak parah tidak bisa dipergunakan lagi.

"Sewaktu di TKP katanya mau tanggung jawab, namun ternyata sampai sekarang masih mbulet," ungkap Yanti kepada awak TribunJatim.com, Rabu (26/2/2020).

Jual Motor Matic, Ibu Satu Anak di Tuban Pakai Uangnya untuk Beli 13 Gram Sabu dan 20 Butir Ekstasi

Gulung 25 Orang Budak Narkoba, Kapolres Bangkalan Wanti-wanti Hukuman Mati

Dijelaskan Yanti, rombong nasi gratis itu ditabrak dump truk pada, Sabtu (22/2/2020).

Dump truk warna kuning nopol S 8439 WS dikemudikan oleh Rhemon Romanda warga Ngoro, Jombang.

Truk melaju dari arah barat awalnya menabrak tiang telepon, kemudian menabrak rombong nasi gratis.

Pamekasan Bersholawat Dapat Apresiasi dari Warga: Terobosan Baru Menuju Kabupaten Jauh dari Amarah

Posisi rombong sendiri sebenarnya berada di teras toko. "Saksi mata mengatakan, truk dari barat sudah melaju terlalu ke tepi sampai keluar bahu jalan," ungkapnya.

Kepada sopir dump truk, Yanti telah meminta untuk mengganti etalase. Karena setelah ditabrak dump truk sudah tidak bisa dipergunakan lagi.

"Harga etalase Rp 1,5 juta, sedangkan sopir hanya mau membayar Rp 800.000. Saat ini sopir hanya tinggalkan uang Rp 200.000 sama KTP," ujarnya.

Sedangkan kekurangannya belum bisa menentukan dibayar kapan. Karena rombong etalase rusak, tempat menaruh nasi gratis dilakukan di depan toko.

Kalau ada relawan biasanya nasi gratis dibagikan langsung kepada masyarakat kurang mampu dan tukang becak yang biasa mangkal di Kecamatan Wates.

Babonita merupakan komunitas para emak-emak yang menyiapkan nasi gratis bagi warga miskin.

Masyarakat yang memiliki kelebihan rejeki juga biasa menempatkan nasi gratis donasinya di rombong Babonita.

Aktivitas sosial Babonita ini banyak mendapatkan apresiasi dari masyarakat.

Penulis: Didik Mashudi

Editor: Heftys Suud 

Berita Terkini