FAKTA Olah TKP Polisi ke Sopir Kota Batu Tewas di Angkot Tiada Tanda Kekerasan, Sebab: Tunggu Otopsi
TRIBUNBATU.COM, BATU - Jenazah Harianto, sopir mikrolet Kota Batu tewas di angkot langsung diotopsi.
Otopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab meninggalnya lelaki yang bekerja 25 tahun sebagai sopir itu.
Kasat Reskrim Polres Batu AKP Hendro Tri Wahyono menerangkan, tidak ada tanda-tanda kekerasan setelah dilakukan olah TKP.
Polisi belum bisa menyimpulkan apakah Harianto meninggal bunuh diri atau karena penyebab lain.
• BREAKING NEWS : Sopir Mikrolet Kota Batu Tewas di Angkot, Saksi Lihat Keanehan di Kakinya
• Sektor Wisata Kota Batu Lesu Gegara Virus Corona, PHRI Ungkap Alami Penurunan Wisatawan 20 Persen
• Cegah Corona, Wagub Emil Ajak Anggota Muslimat Galakkan Germas & Terapkan Etika Batuk serta Bersin
“Untuk hasil sementara dari oleh TKP tidak ada tanda kekerasan, kami masih melakukan otopsi dan didampingi keluarga. Untuk lebih dalam setelah hasil otopsi kami sampaikan. Posisi jenazah tergantung oleh tali tampar yang terikat dipegangan mikrolet,” ungkap Hendro, Senin (9/3/2020).
Otopsi dilakukan di RS Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu pada Senin siang. Dikatakan Hendro, Harianto adalah warga Jl Semeru yang berusia 63 tahun. Saat dievakuasi, Harianto dalam posisi leher terikat tali.
Diberitakan sebelumnya, seorang sopir mikrolet bernama Harianto ditemukan meninggal di angkotnya, di Jalan Stadion Timur, Senin (9/3/2020).
Tali mengalungi leher Harianto. Tali yang mengalung itu terikat di pegangan tangan tempat duduk bagian depan sebelah kiri. Sedangkan kakinya menyentuh tanah dan masih ada sandal di kedua kakinya.
Petugas kebersihan Rudi Eko Prasetyo merupakan orang pertama yang mengetahui kondisi Harianto. Pagi sekitar pukul tujuh Rudi menyusuri jalan berangkat menuju Kampung Kali Putih di Kelurahan Sisir. Saat itu, Rudi sudah melihat angkot milik Harianto di lokasi.
“Saya kerja bakti ke Kali Putih karena ada lomba desa berseri. Setelah pulang sekitar pukul 10, jalan sambil mengambil sampah, orang ini kok dari tadi pagi seperti ini, tidak keluar,” kata Rudi.
Penasaran, Rudi pun mendekati angkot bernopo N 1245 UK. Saat didekati, Rudi melihat kondisi sopir yang aneh. Kakinya menyentuh tanah, dan ada tali yang menggantung di leher Harianto. Rudi hanya melihat dari jarak sekitar 2 meter.
“Posisi kakinya tetap seperti tadi pagi dan ada seutas tali di lehernya. Lalu saya menghubungi teman-teman Organda,” jelas Rudi yang juga anggota Organda Kota Batu.
Setelah itu, Organda menghubungi Polres Batu. Tak lama berselang, anggota dari Polsek Batu berada di lokasi dan melakukan evakuasi. Diterangkan Rudi, memang biasa ada angkot yang parkir di sebelah timur Stadion Brantas tersebut.
Penulis : Benni Indo
Editor : Sudarma Adi