Rifaldi juga menceritakan kejadian yang dialami temannya seprofesi.
• VIRAL VIDEO Anggota DPRD Larang Pemakaman PDP Corona Sesuai SOP, Aku Gak Takut Mati, ini Faktanya
• VIRAL Dokter Buka Konsultasi soal Covid-19 Secara Gratis, Bantu Warganet Kenali Gejala yang Dialami
Kali ini kejadian dialami oleh temannya yang kosnya tidak diperpanjang oleh pemilik kos.
"Contohnya, dilingkungan masyarakat ada kejadian bukan mengusir ya, teman kos malahan tidak dilanjutkan kosnya dengan alasan kos tersebut mau digunakan untuk rumah anaknya. Aku gak apakah karena masalah ini atau tidak," imbuhnya.
Kemudian ia dan rekan-rekannya juga mendapat perlakuan tidak mengenakkan ketika berada di warung tegal (warteg).
Ia berharap masyarakat dapat memberikan dukungan ke para tenaga medis.
Sekarang perlahan-lahan masyarakat sudah dapat menerima.
"Teman aku mau jajan ke warteg dibilang itu perawat covid jadi kitanya yang jadi perawat jadi tidak enak. Kok kita di-jugje sih, harusnya disupport."
"Kalau tidak terima beberapa tidak tidak terima. Tapi dari waktu ke waktu sampai sekarang semua masyarakat sudah menerima. Sampai sekarang kita baik-baik saja," ungkapnya.
Rifaldi menjelaskan jika para tenaga medis RSUP Persahabatan dibekali Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai.
"Malahan di rumah saikt kita pun tercukupi APDnya, Alhamdulillah itu sangat bersyukur. Karena rumah sakit selalu menyediakan APD buat pekerjanya," ceritanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Curhatan Tenaga Medis Covid-19 yang Mendapat Diskriminasi dari Masyarakat