Hingga kini, masih ada santri yang masih tinggal di pondok.
KH Fahrur Rozi mengaku telah menerapkan kebijakan perlindungan. Yakni, dengan melakukan pembatasan akses pintu masuk pondok pesantren.
Kebutuhan logistik makanan para santri yang tinggal, tetap dipasok oleh pihak pondok.
• Meski Positif Narkotika, Penghadang Mobil Bupati Tulungagung Dipastikan Bebas dari Jerat Hukum
• Dampak Virus Corona, Ponpes Tambak Beras dan Tebuireng Jombang Pulangkan Seluruh Santrinya
"Santri yang sudah pulang tidak boleh kembali dulu (ke pondok). Juga bagi santri yang tetap di pondok tetap di pondok saja, kebutuhannya mereka kami tetap penuhi," beber KH Fahrur Rozi.
Di sisi lain, gelombang kedatangan santri dari luar Kabupaten Malang juga sudah mulai berdatangan.
Pada Selasa (31/3/2020) lalu, 44 santri asal Pondok Pesantren Lirboyo Kediri tiba di Pondok Pesantren Cabang Lirboyo, Turen, Kabupaten Malang.
Puluhan santri itu berasal dari Kecamatan Turen dan Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
• Aksinya Terekam CCTV, Pencuri Laptop dan Ponsel di Kos-kosan Malang Dihajar Massa
• Penumpang dari Luar Kota akan Dicek Kesehatannya di Posko Terpadu Terminal Patria dan Stasiun Blitar
Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kecamatan Turen, Sugeng Supriyanto menerangkan, kondisi para santri dinyatakan sehat.
Saat datang menggunakan bus, para santri terlebih dahulu disemprot menggunakan disinfektan. Mereka akan menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari.
"Sebagaimana SOP yang berlaku, para santri harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari," kata Sugeng Supriyanto.
Editor: Dwi Prastika