TRIBUNJATIM.COM - Orangtua ABK ato Anak Buah Kapal yang viral karena jasadnya dibuang ke laut di China baru-baru ini mau mengungkapkan isi hatinya.
Kedua orangtua ABK yang jadi korban pembuangan jasad ke laut di China tersebut begitu teriris hatinya.
Mereka bercerita tak pernah mendapat kabar apapun dari sang anak, hingga akhirnya tiba-tiba dikirimi surat pilu.
Kepiluannya begitu terasa manakala kedua pasangan suami istri ini mengingat kondisi anaknya yang dilarung tanpa persetujuan dirinya dan keluarga.
• Istri Kedua Didi Kempot Yan Vellia Blak-blakan soal Pernikahan, Waktu Nikah hingga Pertemuan Pertama
• VIRAL Video Pemuda Ngamuk saat Ditegur Agar Pakai Masker, Polisi Tua Jadi Incaran Makian
Bagaimana kepiluan pasangan suami istri ini?
Mari kita simak cerita selengkapnya:
Juriah tak bisa menutupi kesedihan hatinya saat menerima kabar nasib putranya, Ari (25), yang dilarung ke laut tanpa persetujuan dirinya.
Namun, yang lebih membuat hancur hati Juriah adalah dirinya mengaku tak bisa menghubungi Ari sejak bekerja menjadi anak buah kapal ( ABK) Kapal Long Xing 629 China.
"Tidak pernah menelepon dan kami juga tidak bisa menelepon," kata ayah Ari tersebut.
Juriah, saat ditemui di rumahnya di Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, menceritakan, Ari telah merantau selama 14 bulan.
Selama itu juga, dirinya tak sedikit pun mendengar kabar dari Ari, yang telah menjadi tulang punggung keluarga.
Lalu, suatu saat ada seseorang yang mengaku bos Ari menelepon dan memintanya ke Jakarta.
Dirinya juga diminta untuk memberikan nomer rekening.
• Orang Tua ABK Kapal China Sebut Pelarungan Tanpa Persetujuan Keluarga & Minta Kasusnya Diusut Tuntas
"Yang kedua ada minta rekening dengan saya, ujung-ujungnya tiga hari kemudian menyuruh saya ke Jakarta, (ternyata) anak saya meninggal,” kata Juriah.
Hatinya pun hancur saat mereka mengetahui jenazah Ari telah dilarung tanpa persetujuan keluarga.