TRIBUNJATIM.COM, BATU – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu melaporkan ada seorang staf Dinas Kesehatan Batu terkonfirmasi positif virus Corona ( Covid-19 ).
Meski ada laporan satu orang terkonfirmasi positif Covid-19, pelayanan dan aktivitas di Dinas Kesehatan Batu berlanjut seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan.
Terpantau, tidak ada penutupan kantor dinas sejauh ini.
• Pemuda Tulungagung Bonyok Dianiaya Gegara Ambil Sandal Ketinggalan, 5 Tersangka Diamankan Polisi
• Ultah ke-33 Arema FC di Tengah Pandemi Covid-19: Yakin Bisa Tetap Bertahan dan Jalankan Kewajiban
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu, M Chori saat dikonfirmasi membenarkan adanya satu orang positif. Namun kantor dinas tidak ditutup.
Petugas hanya menyemprotkan disinfektan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Batu.
"Tidak ada penutupan kantor," ujar Chori.
• Wabup Qosim Turun Langsung Pantau Penyaluran JPS di Lima Desa, Pastikan Penyaluran Lancar
• Akhir Video YouTuber Prank Paket Daging Kurban Isi Sampah, Kami Orang Baik, Ending Dihujat Ibu-ibu
Setelah menyemprot desinfektan, sebagian besar pegawai dan staf diperintahkan bekerja dari rumah.
Di saat yang bersamaan, petugas terkait melacak riwayat pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Chori juga mengatakan kalau pihaknya telah menyuruh orang-orang yang memiliki kontak untuk isolasi mandiri selama 14 hari.
Jika ada riwayat kontak yang mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek, dan flu, maka staf tersebut selain isolasi mandiri selama 14 hari, juga akan menjalani swab.
Hasil pelacakan akan dilaporkan ke Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), sebagai bahan absensi.
"Sebab sejak Kamis telah dilakukan swab terhadap sejumlah pegawai. Rencananya swab akan dilakukan hingga Selasa depan. Maka kami laporkan ke BKPSDM sebagai absensi," lanjut Chori.
Dijelaskan Chori, hasil pelacakan diketahui bahwa staf yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut pernah melakukan perjalanan ke rumah orangtuanya di Kelurahan Sisir. Chori menerangkan, orang tuanya juga memiliki mengalami gejala yang sama.
“Orang tuanya sudah diswab namun hasilnya belum keluar. Pasien mulai sakit sejak Kamis, 23 Juli 2020 dan merasa tidak bisa membau mulai Sabtu,” katanya.
Kondisi kesehatan pasien tersebut sudah membaik saat ini. Meski sebelumnya mengalami gejala kehilangan indera penciuman dan demam tinggi.
Angka akumulatif pasien positif Covid-19 di Kota Batu per Kamis (1/8/2020), berjumlah 170 orang.
Sedangkan yang sembuh sebanyak 142, meninggal 11 pasien. Ada 17 orang yang masih dalam masa perawatan.
Kota Batu masuk dalam kategori zona merah.
Diterangkan Chori, ada beberapa indikator yang menjadi penyebab Kota Batu kembali masuk zona merah antara lain: adanya penurunan kasus probable dari puncak kasus belum mencapai 50 % (hanya mencapai 26 %).
Kenaikan jumlah kematian kasus konfirm dan probable serta positif rate yang jauh lebih tinggi dari target yang seharusnya 5 %.
Penulis: Benni Indo
Editor: Heftys Suud