"100 persen wajib dari NU. Sekalipun, bukan dari PKB," kata Wakil Sekretaris DPW PKB Jawa Timur, Fauzan Fuadi ketika dikonfirmasi di Surabaya.
• Pembangunan Frontage Road Sidoarjo Amburadul, Sulit Terealisasi Sesuai Target, Cak Nur Sebut Kendala
• Manfaatkan Minecraft, ITS Surabaya Gelar Wisuda ke-121 secara Online di Tengah Pandemi Covid-19
Menurutnya, ada beberapa kategori kader NU yang akan diusung partainya.
Pertama, figur yang memang besar di kalangan Nahdliyin.
"Tentu, kami memprioritaskan bakal calon yang telah berjuang bersama NU. Baik yang struktural maupun dari yang kultural," kata Fauzan yang juga Ketua Fraksi PKB di DPRD Jatim ini.
Kategori lainnya, figur yang belum bergabung dengan Nahdliyin namun memiliki komitmen membesarkan NU.
"Kalau belum NU, kami NU-kan," kata Fauzan menambahkan.
• Pendaftaran Pilkada Surabaya 2020 Semakin Dekat, Reni Astuti Klik dengan Machfud Arifin
• Optimistis Maju di Surabaya, Gus Hans Irit Bicara Pilkada, Fokus Tangani Covid-19 di Kota Pahlawan
Fauzan menjelaskan, salah satu persyaratan bakal calon yang akan diusung PKB memang harus bersedia menandatangani kontrak politik dengan NU.
Para calon kepala daerah wajib berkomitmen bahwa setelah terpilih, harus bisa memperjuangkan NU.
Bahkan, setelah rekomendasi dari partai turun, para calon kepala daerah juga harus mengikuti proses baiat untuk ikut membesarkan NU.
"Kami akan minta persetujuan dan baiat dari NU dan juga biar ditiup (didoakan agar menang). Sehingga, kalau prosesnya saja begitu maka kalau bukan NU, kan nggak mungkin," kata Fauzan.
Editor: Dwi Prastika