TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah pilu nenek buta huruf di Demak yang dikelabui pria bernama Mustofa.
Mustofa menipu nenek bernama Mbah Tun yang buta huruf.
Kondisi Mbah Tun yang buta huruf dimanfaatkan oleh Mustofa.
Sertifikat tanah Mbah Tun dibalik namanya.
Namun, karena perjuangan gigihnya, kini Mbah Tun berhasil merebut kembali tanahnya.
Setelah putusan Kasasi MA pada 2015 dan PTUN memenangkan Mbah Tun, kali ini, nenek bernama lengkap Sumiyatun juga menang dalam sidang gugatan perdata di PN Demak, Selasa, (25/8/2020).
Sidang dengan agenda pembacaan sidang putusan nomor perkara 11/Pdt.G/2020/ PN. Demak berlangsung di Ruang Sidang Utama PN Demak.
Dihadiri penasihat hukum pihak penggugat atau Mbah Tun dan pihak tergugat I KPKNL dan tergugat II BPN Demak.
• Pria di Malang Nekat Kirim Ganja Lewat Ekspedisi, Aksinya Terbongkar Polisi, Lihat Endingnya
• Satpol PP Kota Kediri Segel Warung Tempat Pesta Miras di Bantaran Sungai Brantas
• 4 Desa di Tulungagung Kekurangan Air Bersih Imbas Kemarau, BPBD Mulai Suplai Air: Tertolong Hujan
Dalam sidang yang dimulai sekira pukul 13.00 WIB, majelis hakim menyatakan mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya.
"Menyatakan batal dan atau tidak sah secara hukum pelaksanaan lelang yang dilaksanakan tergugat I atas sebidang tanah dengan luas ± 8.250 m² dengan sertifikat Hak Milik Nomor 11 beralamat di Desa Balerejo, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak;"
"Memerintahkan tergugat I untuk menerbitkan surat pembatalan hasil pelaksanaan lelang atas sebidang tanah dengan luas ± 8.250 m² dengan sertifikat Hak Milik Nomor 11 beralamat di Desa Balerejo, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak;"
"Memerintahkan tergugat II untuk mencoret kepemilikan Sertifikat Hak Milik Nomor 11 beralamat di Desa Balerejo, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak atas nama Dedy Setyawan Haryanto dan mengembalikannya atas nama penggugat karena sebagai pemilik sah;" kata majelis hakim membacakan putusan sidang.
• Riwayat Penyakit.Ustaz Yusuf Mansur, Ada Penyumbatan Darah, Wirda: Sering Ngeluh Kepalanya Sakit
• Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Dirumorkan Koma, Sang Paman Disebut akan Ambil Alih Kepemimpinannya
• Korban ke-4 Laka Honda Tiger vs Supra X Kediri Akhirnya Tewas, Alami Luka Berat, Sosok Dikenal Warga
Setelah membacakan putusan tersebut, majelis hakim bertanya kepada pihak tergugat apakah akan mengajukan banding.
"Kami mengajukan banding, Yang Mulia," kata tergugat dari KPKNL.
Sementara itu BPN Demak masih pikir-pikir.
Ditanya TribunJateng.com (grup TribunJatim.com ) terkait putusan sidang ini, perwakilan tergugat I dan tergugat II sama-sama tidak mau memberi jawaban
Seperti diketahui, perkara gugatan pembatalan akta lelang ini dilayangkan Mbah Tun karena dirinya menjadi korban penipuan yang dilakukan Mustofa.
• Jadi Tahanan Kota dan Tak Ditahan di Rutan, Vanessa Angel Jalani Sidang Kasus Narkotika Pekan Depan
• 7 Petani Surabaya Perjuangkan Hak Tanah Warisan, PTUN Gelar Sidang PS di Kelurahan Lontar
• Ritual Budaya Gerebek Suro Di Desa Sumbermujur Lumajang Tetap Digelar Dengan Pembatasan
Mustofa mengelabui Mbah Tun dengan memanfaatkan kondisi Mbah Tun yang buta huruf.
Sehingga dia bisa membalik nama sertifikat tanah Mbah Tun menjadi miliknya.
Setelah sukses mengelabui Mbah Tun, Mustofa menggadaikan sertifikat tanah tersebut ke sebuah bank.
Karena tidak ada tindak lanjut dari Mustofa, pihak bank kemudian melelang sertifikat tanah tersebut.
Kemudian Dedy Setyawan Haryanto yang menjadi pemenangnya.
Adapun pihak yang digugat dalam perkara ini, yakni KPKNL, BPN Demak, Bank Danamon, Dedy Setyawan Haryanto, Mustofa, dan Lenny Anggraeni.
(TribunJateng.com/Muhammad Yunan Setiawan)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Perjuangan Nenek Buta Huruf di Demak Rebut Kembali Tanahnya, Majelis Hakim Putuskan Lelang Batal