TRIBUNJATIM.COM, BATU – Dinas Pariwisata Kota Batu membentuk Batu Tourism Mall (BTM) yang menjadi pusat informasi pariwisata.
Pembentukan BTM menjadi upaya Pemkot Batu untuk memulihkan perekonomian dari sektor pariwisata.
Pasalnya, imbas pandemi virus Corona ( Covid-19 ), sektor pariwisata sempat terhenti aktivitasnya selama empat bulan lebih.
• Kronologi Warga Surabaya Ditipu Mantan Pegawai Kampus di Malang, Ditawari Kontrak Kerja, Uang Ludes
• Sikap Tegas Shin Tae-yong: Telat Datang Latihan 10 Menit, 2 Pemain Timnas U-19 Resmi Dipulangkan
Dengan adanya BTM, Dinas Pariwisata optimis target 2 juta pengunjung hingga akhir tahun ini bisa dipenuhi.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Sidiq menjelaskan, BTM dijalankan dengan layanan satu pintu. Fasilitas ini ditempatkan di sekitaran Alun-alun Kota Batu.
Program itu akan menggandeng seluruh pelaku usaha pariwisata di Kota Batu.
• 10 Cara Sederhana Atasi Kolesterol, Bisa Konsumsi Buah dan Sayuran, Ketahui Penyebab hingga Gejala
• Era New Normal, Pasar Bunga Bratang Surabaya Ramai Pembeli Saat Libur Akhir Pekan
Mulai dari homestay, hotel, UMKM, tour and travel dan pariwisata lainnya. Upaya untuk meningkatkan kunjungan terus dilakukan salah satunya dengan menggandeng pelaku usaha pariwisata.
"Ini fasilitas untuk meningkatkan pelayanan pariwisata. Kami berupaya bagaimana caranya meningkatkan kunjungan wisatawan. BTM ini permanen,” ujar Arief.
Wisatawan yang ingin mendapatkan informasi segala hal tentang pariwisata dapat datang langsung ke BTM. Mereka juga bisa mendapatkan informasi tarif.
Di tempat terpisah, Tenaga Ahli Wali Kota Batu Bidang Pariwisata, Ahmad Faidlal Rahman, mengatakan BTM merupakan layanan pariwisata yang disediakan oleh Pemkot Batu untuk menginformasikan wisatawan tentang pariwisata di Kota Batu.
Tujuan untuk mempertemukan antara para pelaku usaha pariwisata dengan wisatawan.
"Nanti layanan ini mengarah kepada integrasi pelayanan dengan mengedepankan sistem satu pintu atau one gate system," katanya.
Terdapat berbagai layanan seperti informasi, promosi, konsultasi dan transaksi.
Konsultasi yang dimaksud wisatawan bisa bertanya mengenai tempat-tempat wisata di Kota Batu dan akan diberikan ulasan oleh petugas yang ada.
"Untuk layanan transaksi tentunya akan menyambungkan pembayaran antara wisatawan dengan provider atau pelaku usaha pariwisata," katanya.