Gandeng Pelaku Usaha Bentuk 'Batu Tourism Mall'. Pemkot Target 2 Juta Wisatawan hingga Akhir 2020

Penulis: Benni Indo
Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alun-alun Batu yang ramai oleh pengunjung pada akhir pekan. Di Alun-alun terdapat BTM yang dapat memberikan informasi apapun tentang wisata. 

TRIBUNJATIM.COM, BATU – Dinas Pariwisata Kota Batu membentuk Batu Tourism Mall (BTM) yang menjadi pusat informasi pariwisata.

Pembentukan BTM menjadi upaya Pemkot Batu untuk memulihkan perekonomian dari sektor pariwisata.

Pasalnya, imbas pandemi virus Corona ( Covid-19 ), sektor pariwisata sempat terhenti aktivitasnya selama empat bulan lebih.

Kronologi Warga Surabaya Ditipu Mantan Pegawai Kampus di Malang, Ditawari Kontrak Kerja, Uang Ludes

Sikap Tegas Shin Tae-yong: Telat Datang Latihan 10 Menit, 2 Pemain Timnas U-19 Resmi Dipulangkan

Dengan adanya BTM, Dinas Pariwisata optimis target 2 juta pengunjung hingga akhir tahun ini bisa dipenuhi.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Sidiq menjelaskan, BTM dijalankan dengan layanan satu pintu. Fasilitas ini ditempatkan di sekitaran Alun-alun Kota Batu.

Program itu akan menggandeng seluruh pelaku usaha pariwisata di Kota Batu.

10 Cara Sederhana Atasi Kolesterol, Bisa Konsumsi Buah dan Sayuran, Ketahui Penyebab hingga Gejala

Era New Normal, Pasar Bunga Bratang Surabaya Ramai Pembeli Saat Libur Akhir Pekan

Mulai dari homestay, hotel, UMKM, tour and travel dan pariwisata lainnya. Upaya untuk meningkatkan kunjungan terus dilakukan salah satunya dengan menggandeng pelaku usaha pariwisata.

"Ini fasilitas untuk meningkatkan pelayanan pariwisata. Kami berupaya bagaimana caranya meningkatkan kunjungan wisatawan. BTM ini permanen,” ujar Arief.

Wisatawan yang ingin mendapatkan informasi segala hal tentang pariwisata dapat datang langsung ke BTM. Mereka juga bisa mendapatkan informasi tarif.

Di tempat terpisah, Tenaga Ahli Wali Kota Batu Bidang Pariwisata, Ahmad Faidlal Rahman, mengatakan BTM merupakan layanan pariwisata yang disediakan oleh Pemkot Batu untuk menginformasikan wisatawan tentang pariwisata di Kota Batu.

Tujuan untuk mempertemukan antara para pelaku usaha pariwisata dengan wisatawan.

"Nanti layanan ini mengarah kepada integrasi pelayanan dengan mengedepankan sistem satu pintu atau one gate system," katanya.

Terdapat berbagai layanan seperti informasi, promosi, konsultasi dan transaksi.

Konsultasi yang dimaksud wisatawan bisa bertanya mengenai tempat-tempat wisata di Kota Batu dan akan diberikan ulasan oleh petugas yang ada.

"Untuk layanan transaksi tentunya akan menyambungkan pembayaran antara wisatawan dengan provider atau pelaku usaha pariwisata," katanya.

Kedepannya sistem ini akan dikembangkan melalui bentuk aplikasi supaya memudahkan masyarakat. Pelaku usaha pariwisata tidak dikenakan biaya atau gratis untuk ikut dalam program BTM.

Akhir pekan lalu, jumlah wisatawan yang datang ke Kota Batu membludak. Akibatnya, okupansi beberapa hotel di Kota Batu naik.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi mengatakan, kenaikannya bisa sampai 100 persen.

“Akhir pekan dan liburan panjang okupansinya naik. Bisa 80 persen hingga 100 persen,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Direktur PT Selecta tersebut.

Jumlah pengunjung yang memadati hotel merupakan setengah dari batas tertinggi sesuai peraturan sepanjang pandemi Covid-19 atau di masa transisi adaptasi kebiasaan baru.

Kenaikkan itu pun diharapkan bisa mengimbangi biaya operasional penginapan.

Penulis: Benni Indo

Editor: Heftys Suud

Berita Terkini