Maka terjadi baku hantam.
Melihat keributan itu, datang Ipda A yang sebelumnya duduk berduaan dengan Iwan.
Dia mencoba untuk melerai perkelahian tersebut dengan memegang Hery dan menodongkan pistol ke keningnya.
Selain menodongkan pistol ke kening Hery, A juga beberapa kali mencekik Hery, sehingga Iwan dengan leluasa memukul Hery.
"Mungkin ado tigo kali dio nodongkan pistol ke kening aku.
Baca juga: Optimalkan Pelayanan Nontatap Muka, BPJS Kesehatan Surabaya Hadirkan Layanan Pandawa
Baca juga: Kalut Memikirkan Cara Lunasi Hutang Sebanyak Rp 20 Juta, Pemuda Ini Mencoba Bunuh Diri di Minimarket
Dio bilang kau nak mati, Iwan itu adik aku," kata Hery yang menirukan ucapan A.
Menurut dia, dalam kejadian tersebut dia mengaku menjadi korban.
Sebab dia tidak dibela oleh siapapun.
Sementara lawannya dibela Ipda A, oknum polisi Polres Merangin.
"Aku dipegang orang, leher aku dicekik A, jadi Iwan bebas mukul aku," kata Hery.
"Orang itu mabuk. Minum tuak, minum bir, minum anggur merah," lanjutnya.
Akibat kejadian itu, Hery mengalami luka-luka di bagian kepala, kuping, tangan, kaki dan beberapa lebam di bagian tubuhnya.
Korban juga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit Kolonel Abundjani Bangko.
"Ada beberapa jahitan, dan badan kini masih meriang," tutupnya.
(Kompas.com/Suwandi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ribut di Warung Tuak, Polisi Todongkan Pistol ke Kepala Pengunjung