Genjot Iklim Investasi, DPMPTSP & Naker Bondowoso Libatkan UMKM, Ajak Kerja Sama 40 Pengusaha

Penulis: Danendra Kusuma
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UMKM Batik Ki Ronggo Bondowoso, 2020.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Danendra Kusuma

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja ( DPMPTSP & Naker ) Bondowoso melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ) dalam proses pengembangan iklim investasi.

Dengan begitu, UMKM di Bondowoso bisa makin menggeliat serta mempunyai daya saing.

"Yang dilakukan saat ini lebih kepada peningkatan produk-produk UMKM bondowoso. Sehingga layak dan bisa menjadi nilai investasi," kata Kepala Bidang Penanaman Modal DPMPTSP & Naker Bondowoso, Mieke Nur Hidayah kepada TribunJatim.com, Kamis (5/11/2020).

Lebih lanjut, Mieke Nur Hidayah menjelaskan, belum lama ini pihaknya memfasilitasi pengusaha UMKM yang belum memiliki izin.

Selain itu, pelaku UMKM difasilitasi edukasi mengenai branding serta pemasaran lewat online.

DPMPTSP & Naker Bondowoso menggandeng Toko Basmalah dan Business Owner School.

Baca juga: Pencairan Insentif untuk Nakes Bondowoso Tinggal Selangkah Lagi, Progres Verifikasi Capai 95 Persen

"Kami mengajak kerja sama 40 pengusaha UMKM. Bulan ini, kami akan mempertemukan 40 pengusaha UMKM dengan manajer area Toko Basmalah. Mereka akan dibekali branding produk sehingga bisa dilirik konsumen maupun investor," terangnya.

Kasi Pengembangan dan Kerja Sama DPMPTSP & Naker, Eva Triyuni menyatakan, pihaknya telah meramu sejumlah inovasi dalam upaya peningkatan investasi.

DPMPTSP & Naker telah menyusun kajian peta potensi. Isi kajian peta potensi di antaranya produk UMKM dan desa wisata di tiap kecamatan Bondowoso.

Baca juga: Masih Ada Kecamatan yang Fluktuatif, Bupati Tulungagung Belum Buka Pembelajaran Tatap Muka SD-SMP

"Peta potensi tersebut kami promosikan melalui pameran. Tak hanya itu, kami juga telah menggarap kajian Investment Prospectus Project. Isinya detail terkait kebutuhan di titik potensi investasi berbagai sektor. Jadi apabila ada investor, kami langsung tawarkan investasi lewat kajian itu," urai Eva.

DPMPTSP & Naker bakal menggagas sistem online yang diberi nama Simpeda (Sistem Informasi Pelayanan Investasi Daerah). Tahun depan diharapkan sistem online tersebut bisa terlaksana.

"Di sistem itu kami bisa menaikkan seluruh potensi unggulan yang dipetakan teman-teman. Dengan sistem online proses pengembangan investasi bisa lebih efektif. Cakupannya juga luas," ucapnya.

Baca juga: Jaga Nilai Sejarah, Pembangunan Tugu 0 Km Ponorogo Bakal Selesai Bulan Desember 2020

Di sisi lain, prosedur perizinan usaha atau investasi dilakukan melalui online dan mudah. Ada insentif diberikan oleh daerah kepada investor kala menanamkan modalnya ke Bondowoso. Salah satunya, pengurangan pajak daerah.

"Kami optimistis bisa menggaet investor. MoU antara pengusaha kecil dan besar pun bisa terjalin," pungkasnya.

Editor: Dwi Prastika

Berita Terkini