Reporter: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Satpol PP Kabupaten Tulungagung menghentikan pembelajaran tatap muka di dua sekolah di Tulungagung, Rabu (27/1/2021).
Yakni di SMK Muhammadiyah 2 dan SMK Al-Azhar Tulungagung.
Penghentian ini berdasarkan aduan dari masyarakat yang keberatan dengan aktivitas pembelajaran tatap muka di dua sekolah ini.
"Untuk SMK Muhammadiyah (2), ada aduan warga karena lingkungan jadi ramai. Sedangkan SMK Al-Azhar ada keberatan orang tua," terang Kabid Penegakan Perda dan Perbup Satpol PP Tulungagung, Artista Nindya Putra.
Kedatangan Satpol PP berlaku sebagai bagian Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung.
Genot, panggilan akrab Artista Nindya Putra, mengatakan, di SMK Muhammadiyah 2 ada praktik jurusan teknik dan akuntansi.
Baca juga: Persiapan Vaksinasi Covid-19, Forkopimda Tulungagung Menjalani General Check-up
Baca juga: Tragedi Pilu Satu Keluarga di Lumajang Tewas Diduga Keracunan Gas, Isak Tangis Iringi Pemakaman
Sedangkan di SMK Al-Azhar ditemukan praktik untuk siswa jurusan farmasi.
"Kami ingatkan, dilarang melakukan pembelajaran tatap muka dalam bentuk apapun," ujar Genot.
Pelarangan pembelajaran tatap muka ini berlaku untuk sekolah formal dan nonformal.
Jika larangan ini dilanggar, maka satgas akan berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Tulungagung, untuk menjatuhkan sanksi.
Larangan ini berlaku hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
Baca juga: Forkopimda Bondowoso Jalani Proses Skrining Sebelum Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Dimulai
Baca juga: Libatkan Tokoh Agama & Influencer Jadi Upaya Pemkot Malang Yakinkan Masyarakat Soal Vaksin Covid-19
"Kedatangan kami hanya mengingatkan, bahwa masih berlaku larangan tatap muka. Secara teknis, Satpol PP baru sekali ini mengingatkan dua sekolah ini," ungkap Genot.
Kepala SMK Muhammadiyah 2 Tulungagung, Lukman Subodro, mengaku baru menjajaki praktik untuk siswa kelas XII.
Total ada 16 anak yang praktik, masing-masing 4 siswa jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM), 6 siswa jurusan Akuntansi, dan 6 siswa jurusan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP).
Sebelumnya semua siswa melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring sejak Maret 2020.
Baca juga: Polresta Malang Kota Siapkan Pengamanan Ketat di Ruang Penyimpanan Vaksin Covid-19
Baca juga: Polisi Selidiki Acara Jumpa Fans Artis TikTok Viens Boys di Madiun yang Diduga Langgar PPKM