Penanganan Covid
Libatkan Tokoh Agama & Influencer Jadi Upaya Pemkot Malang Yakinkan Masyarakat Soal Vaksin Covid-19
Melibatkan pejabat, tokoh agama dan influencer jadi upaya Pemkot Malang meyakinkan masyarakat soal vaksin Covid-19 aman dan halal.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sebagai upaya untuk meyakinkan masyarakat terkait dengan vaksin Covid-19, Pemerintah Kota Malang mengajak 13 tokoh dari Kota Malang untuk mengikuti vaksinasi secara simbolis pada Kamis (28/1/2021) besok.
Tokoh-tokoh yang diajak tersebut di antaranya ialah Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edy Jarwoko, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, Wakapolresta Malang Kota, AKBP Totok Mulyanto Diyono, dan Dandim 0833 Letkol Arm Ferdian Primadona.
Kemudian Ketua Pengadilan Negeri, Kepala Kejaksaan Negeri, Andi Darmawangsa, Tokoh Agama dari Muhamadiyah, Baroni, NU Isroqunajah, dari IDI dr Putu, dan Influencer Juragan 99 Gilang Widya Permana.
Serta dari perwakilan disabilitas dan tunanetra, serta dari profesi kesehatan dan persatuan gizi Indonesia.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, keterwakilan tokoh agama, pejabat maupun tokoh masyarakat tersebut diharapkan dapat mewakili seluruh lapisan masyarakat di Kota Malang.
Baca juga: Dinkes Kota Malang Pastikan Vaksin Covid-19 Aman dan Halal, Masyarakat Diimbau Tak Takut Divaksin
Baca juga: Cuma Crazy Rich Malang Sukses Buat Ciut Raffi Ahmad Soal Kekayaan, Masa Lalu Paling Disoroti: Butut
Mengingat para tokoh yang diajak tersebut, kata Sutiaji, memiliki sebuah komunitas yang nantinya dapat melakukan sosialisasi berkaitan dengan vaksin Covid-19.
"Karena saat ini yang dibutuhkan adalah keteladanan. Kalau kiai ataupun pejabat saja mau. Masa masyarakat tidak. Harapan kami masyarakat mau dan percaya bahwa vaksin ini aman," ucap Sutiaji.
Begitu juga alasan Sutiaji untuk mengajak kaum disabilitas adalah untuk memberikan rasa kepercayaan bahwa vaksin Covid-19 aman untuk mereka.
"Kami ingin memberikan disabilitas ini rasa aman dari Covid-19. Ketika mereka bekerja menjadi tukang pijat, mereka tidak akan tahu pelanggannya terkonfirmasi Covid-19 atau tidak. Maka dari itu mereka masuk ke dalam skala prioritas penerima vaksin Covid-19," ucapnya.
Baca juga: Persiapan Vaksinasi Covid-19, Forkopimda Tulungagung Menjalani General Check-up
Baca juga: Tragedi Pilu Satu Keluarga di Lumajang Tewas Diduga Keracunan Gas, Isak Tangis Iringi Pemakaman
Selain itu, Sutiaji juga meminta masyarakat agar tidak keliru menanggapi soal vaksin Covid-19. Dia mengatakan vaksin Covid-19 bukanlah segalanya.
Namun yang terpenting ialah bagaimana masyarakat terus-menerus menjaga kedisplinan protokol kesehatan melalui 5M. Yakni mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
"Vaksin Covid-19 ini bukanlah segalanya. Dan 5M harus tetap dilakukan di saat beraktivitas sehari-hari," ucapnya.
Selain melakukan vaksinasi Covid-19, upaya lain yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang ialah melakukan sosialisasi yang menyeluruh kepada masyarakat.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Tahap Pertama Tiba di Kota Malang, Dikawal dengan Penjagaan Ketat
Baca juga: Tingkat Kefatalan Covid-19 di Batu Mulai Menurun, Jumlah Pemulasaran Pasien Meninggal Berkurang
Upaya tersebut di antaranya ialah menguatkan kembali kampung tangguh yang terdapat di setiap kelurahan maupun RT/RW yang ada di lingkungan masyarakat.