Reporter: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Menjadi korban pemukulan, seorang pemuka agama dari Kecamatan Bandung, Tulungagung, M Ubaidillah Suwito (47) melapor ke Polres Tulungagung.
Seseorang dengan inisial K memukulnya saat tengah memberi pembekalan ke santri Pagar Nusa, Jumat (12/2/2021) pukul 14.30 WIB di sebuah masjid di Desa/Kecamatan Besuki.
Suwito bercerita, acara diadakan secara terbatas di sebuah masjid, dengan seluruh pintu masjid ditutup.
Saat dirinya tengah memberikan wejangan kepada para santri, tiba-tiba K masuk ke lokasi acara dan mengeluarkan cacian kepadanya.
Saat itu seorang panitia mengamankan dan membawa K keluar masjid.
"Saya melanjutkan memberikan wejangan ke anak-anak. Tapi 20 menit kemudian dia masuk lagi," tutur Suwito melalui sambungan telepon.
Kali ini K bukan hanya mencaci maki Suwito, tetapi juga menantangnya berkelahi.
• Razia Hari Valentine, Satpol PP Tulungagung Temukan 9 Pasangan Bukan Suami Istri, Ada yang Bertiga
• BREAKING NEWS: Tanah Longsor di Nganjuk, 20 Orang Hilang, 14 Warga Dirawat di Puskesmas Ngetos
Suwito mengabaikan tantangan itu dan berusaha menenangkan situasi.
Tapi K menghampirinya dan langsung melayangkan pukulan ke arah dagu.
"Dagu saya memar dan gigi saya berdarah," ungkapnya.
Saat itu para santri tidak ada yang berani membela Suwito, karena K bertubuh besar.
Sementara santri yang saat itu ikut acara rata-rata masih anak-anak.
• Polres Ponorogo Akan Tambah Jumlah Kampung Tangguh, Maksimalkan Penerapan PPKM Mikro
• Tempat Karaoke dan Coffee Shop Tulungagung Melanggar Aturan Pandemi, Satpol PP Jatuhkan Sanksi Denda
Sebelum K menyerang menggunakan roti kalung, ia kembali dibawa keluar ruangan oleh petugas pengamanan.
"Saya ini kan sudah tua dan ini ada di dalam masjid. Mana mungkin saya melawan," ucap Suwito.