Miliarder Baru Tuban

Beda Sudah Kondisi Kampung Miliarder Tuban Ketiban 'Durian Runtuh' Rp 18 M, Warga Makmur & Bahagia

Penulis: Ignatia
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral warga Desa Sumurgeneng, Tuban yang kini viral karena jadi miliarder mendadak

Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Sudarma Adi

TRIBUNJATIM.COM - Beda sudah kondisi Kampung Miliarder Tuban kini setelah menerima Rp 18 Miliar hasil menjual properti mereka.

Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban mendapat belasan hingga puluhan miliar rupiah dari penjualan tanah kepada Pertamina dan Rosneft.

Lahan tersebut akan digunakan untuk proyek kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) .

Baca juga: Salah Obat Teriak Jennifer Jill Sebelum Ditangkap, Transformasi Istri Ajun Buat Curiga: Pantesan

Setelah uang Rp 18 Miliar tersebut didapatkan masing-masing uang jatah, kehidupan warga di sekitar sana pun berubah sepenuhnya.

Bahkan, video mereka menjadi begitu viral di media sosial.

Tersebarnya video viral pada Minggu (14/2/2021) sore, belasan mobil baru datang diangkut truk towing berjajar di jalan desa setempat. 

Tampak jenis mobil Toyota ada dalam video tersebut. 

Baca juga: Kisah Miliarder Tuban Tolak Jual Tanah untuk Kilang Minyak, Beli Mobil Ramai-ramai Seusai Pencairan

Resmi lahir miliarder baru di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, setelah mendapat pencairan harga tanah untuk kilang minyak. 

Meski hingga saat ini sikap mereka masih menuai berbagai kontroversi di kalangan netizen media sosial.

Seorang warga misalnya bercerita tentang bagaimana dirinya bisa berstatus sebagai miliarder secara dadakan.

Wantono (40), warga setempat, Kamis (18/2/2021), bercerita bahwa sebelumnya ia sempat menolak menjual tanahnya.

"Ya dulu menolak tegas, tapi kalau sudah konsinyasi sudah babak terakhir, kita tidak bisa menolak," kata Wantono.

Bahkan, langkah akhir mereka harus melepas tanahnya ke perusahaan pelat merah melalui konsinyasi Pengadilan Negeri Tuban. 

Baca juga: Bapak-bapak Kalut Mendadak Miliarder, Borong 4 Mobil Sekaligus Tanah, Semringah Nikmati Uang Banyak

Pria yang juga petani itupun tak punya pilihan untuk tidak mengambil uang pengganti lahan dari Pertamina. 

Kepemilikan 4 hektare lahan miliknya membuat ia mendapat Rp 24 miliar lebih. Uang itupun segera diambil, sebagian digunakan untuk membeli 1 unit mobil Expander, beli tanah dan ditabung. 

Ia masih menyisakan 3 hektare lahan yang tidak masuk peta penetapan lokasi (penlok) kilang minyak.

"Saya hanya beli 1 Expander, belum mau nambah. Kalau sisa lahan masih kita gunakan untuk bertani, ada yang disewakan juga," terangnya. 

Hal sama juga disampaikan Ali Sutrisno (37), selaku warga yang menolak menjual tanahnya untuk kilang minyak.

Ia menjual tanah kurang lebih 2,2 hektare.

Mobil baru di halaman rumah yang dibeli warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu Tuban (TRIBUNJATIM.COM/M SUDARSONO)

Dari hasil penjualan lahan, ia mendapat sekitar Rp 17 miliar. 

Lantas uang dari hasil penjualan tanah tersebut di antaranya digunakan untuk membeli tiga mobil baru, beli tanah, dan ditabung. 

"Saya ambil uang di pengadilan karena konsinyasi, ya dulu menolak. Mau tidak mau ya uang kita ambil," pungkasnya.

Sekadar diketahui, lahan warga dihargai appraisal Rp 600-800 ribu per meter, menyesuaikan lokasi. 

Kebutuhan lahan untuk pembangunan kilang minyak GRR seluas 821 hektare. Rinciannya, lahan warga 384 hektare, KLHK 328 hektare, dan Perhutani 109 hektare.

Investasi kilang minyak dengan nilai 16 miliar USD atau setara Rp 225 triliun itu rencananya akan beroperasi di tahun 2026.

Kilang GRR ditarget mampu memproduksi 300 ribu barel per hari.

Baca juga: Sisi Lain Kapolsek Cantik Yuni Diciduk Nyabu: Polwan Tenar Banyak Fans, Nyentrik & Julukan Terkuak

Meskipun kini beberapa warga di Desa satu ini diketahui sudah menjadi miliarder dadakan, tetapi mereka tidak menghilangkan kebiasaan lamanya.

Kebiasaan tersebut berkaitan dengan aktivitas mereka sehari-hari sebagai petani.

Meski telah mendapat miliaran rupiah yang dipergunakan untuk bangun rumah, tabungan, beli mobil dan tanah, namun aktivitas warga setempat masih sama sebagai petani.

"Ya tetap bertani, seperti sekarang jemur jagung," kata Ali Sutrisno (37) warga setempat yang membeli tiga mobil, Kamis (18/2/2021).

Dia menjelaskan, uang yang diterima dari penjualan lahan Pertamina tidak dihamburkan.

Selain untuk beli mobil juga dibuat usaha, tanam modal, deposito dan beli tanah di tempat lain.

"Saya dapat Rp 17 miliar dari jual 2,2 hektar lahan. Tetapi kita tetap bertani," beber pria yang sempat menolak penjualan tanahnya.

Warga lain juga menyatakan sama, Wantono (40) masih terlihat beraktivitas layaknya petani pada umumnya.

Baca juga: Bapak-bapak Kalut Mendadak Miliarder, Borong 4 Mobil Sekaligus Tanah, Semringah Nikmati Uang Banyak

Sedikit berbeda dengan kisah Siti Nurul Hidayatin yang juga resmi menjadi miliarder dadakan.

Dalam tayangan di kanal YouTube Surya TV, Rabu (17/2/2021), Siti menunjukkan sederet mobil yang baru saja dibelinya.

"Ini baru, Innova," kata Siti Nurul sembari menunjukkan mobil Innova berwarna hitam.

"Yang di luar Honda HR-V," ucapnya menunjukkan mobil merah yang terparkir di luar.

Baca juga: Sisi Lain Miliarder Dadakan di Tuban, Awal Tolak Jual Tanah, Malah Ramai-ramai Dapat Puluhan Miliar

"Dan ini pencairan terakhir," ujar Siti sambil menunjukkan mobil bak terbuka Mitsubishi Colt yang digunakan untuk mendukung usahanya.

Ia mengakui rezeki yang didapatnya secara mendadak itu membuat kehidupan warga desa menjadi lebiih baik.

Pasalnya Pertamina memberi harga sampai enam kali lipat dari harga pasaran tanah yang dijual.

Siti sendiri menjual 2,7 hektar lahannya dengan harga Rp18 miliar.

"Alhamdulillah, setelah pencairan dari Pertamina untuk kehidupan saya pribadi dan keluarga serta tetangga semuanya itu lebih dari yang kita bayangkan," papar Siti.

"Dana yang lebih dari Pertamina tersebut dari pelelangan atau ganti rugi penjualan tanah kita punya," lanjut dia.

Siti Nurul bersyukur setelah mendapat imbalan besar dari Pertamina itu ia bisa menaikkan haji sebagian besar keluarganya.

"Saya gunakan pertama untuk daftar haji karena cita-cita yang kita inginkan semua pertama naik haji. Alhamdulillah bisa menaikkan haji orangtua," kata Siti.

Jumlah keluarganya yang rencana akan naik haji ada 9 orang, termasuk suaminya.

"Kedua orangtua, sepupu, sama anak yang sudah bisa umurnya di atas 12 tahun," kata Siti merinci.

"Untuk daftar umrahnya yang belum terlaksana. Insyaallah kita berangkat 4 keluarga bersama-sama," tambah dia.

Baca juga: Gaya Nyentrik Kompol Yuni saat Tugas, Suka Pakai Kaos dan Converse, Lihai Nyamar saat Buru Target

Sisa uangnya masih dapat ditabung dan digunakan untuk membiayai hidup sehari-hari.

"Saya belikan kebutuhan sehari-hari. Kalau saya butuhnya mobil. Saya investasikan tanah serta saya taruh di bank," jelas Siti.

"Terakhir untuk usaha," tambah dia.

Ia mengaku bercita-cita ingin membuat usaha konveksi dan ternak ayam petelur.

Selain itu, Siti Nurul mendirikan taman pendidikan anak (TPA) di desanya.

Baca juga: Tak Ada Ampun, Putri Delina Ngotot Nagih Rp 3,5 M Aset Lina yang Digondol Teddy, Warisan Tak Dibagi

Berita Terkini