Ngaji Gus Baha

Gus Baha Sebut Maksud Tanda Sujud Itu Cahayanya, Bukan Jidat Hitam: Jidat Hitam Itu Masalah Sajadah

Penulis: Yoni Iskandar
Editor: Ficca Ayu Saraswaty
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gus Baha atau Kiai dengan nama asli KH Ahmad Bahauddin Nursalim. Kata Gus Baha, kelak di Padang Mahsyar (tempat berkumpul di akhirat), para malaikat akan menyeleksi manusia apakah ada tanda sujudnya atau tidak.

هو كليتك، هو ماهيتك، هو قولك, هو مادتك

Sujud itu identitas kamu, hakikat kamu, dan kamu diciptakan untuk itu. Dan ukuran salah-benar ukurannya, sujud atau tidak.

Bagaimana mungkin sesuatu yang jadi identitas kamu, tapi tidak betah sujud dan tuma’ninah, itu apa-apaan? Dengan pemahaman seperti itu, menganggap salat itu benar-benar spesial. Tapi, kalian kan tidak!

"Aneh! Islam kalian memang aneh. Tapi, itu kan menurut akal nubuwwah (Nabi). Berhubung akal kita bukan nubuwwah, ya sudah begini-begini saja. Bagaimana pun kita ini umatnya Nabi Muhammad. Semoga kita mendapatkan syafaatnya," jelas Gus Baha.

Baca juga: Gus Baha : Bagaimana Mungkin Maulid dan Tahlil Dikatakan Bidah?

Kesan Sombong Pada Gus Baha, Ternyata Tujuannya Ini

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha merupakan penjaga khazanah intelektual Islam, yang jadi aset Nahdlatul Ulama masa depan yang disebut juga sebagai manusia Alquran. (YouTube)

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha yang lahir di Sarang 15 Maret 1970 , Rembang, Jawa Tengah ini adalah salah satu ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang pengajiannya sering viral dan menjadi trending di YouTube.

Gus Baha yang juga murid kesayangan KH. Maimun Zuber atau Mbah Moen ini, dikenal sebagai kiai yang nyentrik dan punya ciri khas dalam menyampaikan ajaran-ajaran agama.

Kejernihan dan kedalamannya dalam memahami agama menjadikan Gus Baha mampu menyederhanakan persoalan agama yang rumit dengan logika-logika sederhana, yang tentu saja mudah dipahami masyarakat tanpa mengurangi inti ajaran agama tersebut.

Bahkan ketika baru pertama kali mengikuti pengajian Gus Baha pasti akan timbul kesan, begitu sombong dan angkuhnya Gus Baha.

Sebab pada setiap pengajian seringkali, nada dan kata-katanya yang membikin kita terhenyak.

Misalnya Gus Baha sering menggunakan kata-kata:

"Aku iku ulama,".

"Sakjane maqomku iku wes duwur, tapi berhubung aku dipasrahi santri koyo sampean, aku mudun maneh menggoblokkan diri";

"Aku iku apal Quran dan ribuan hadis, kok bok saingi Arba'in, kalau ngajak debat iku mbok ya seimbang!".

"Aku iku kadang yo heran, uwong kok gobloke ngono,".

Halaman
1234

Berita Terkini