TRIBUNJATIM.COM - Inilah curahan hati Bandiman, driver ojol yang anaknya tewas karena kiriman sate beracun yang ia bawa pulang.
Sate beracun itu diminta dikirim oleh wanita misterius ke pria bernama Tomy.
Saat itu Bandiman berada di sebuah masjid di jalan Gayam, Kota Yogyakarta.
Namun, penerima Tomy menolak kiriman itu hingga Bandiman membawanya pulang.
Petaka lalu terjadi hingga anak Bandiman, Naba tewas keracunan.
Baca juga: Terkuak Identitas Pengirim Sate Maut: Masih 25 Tahun, Racun Sianida, Polisi: Pelaku Lebih dari Satu
Bandiman menerima pesanan dari wanita misterius pada Minggu (24/4/2021) lalu.
Bandiman menerima order offline atau tanpa aplikasi.
Sebenarnya, hal itu dilarang oleh perusahaan aplikasi ojek online.
Namun karena panggilan hati, ia menerima order itu.
Apalagi pemesannya wanita yang mengirim makanan untuk takjil.
Baca juga: Lima Orang Diperiksa, Pengirim Sate Maut Sianida Lebih dari Satu, Identitas Terkuak: Masih 25 Tahun
Kebetulan, orderan di aplikasi sedang sepi.
Dia mengaku kurang mengetahui secara detail ciri-ciri wanita pengirim paket.
Hanya saja sebelumnya dia menyebut jika wanita itu menggunakan hijab, tinggi sekitar 160 cm, dan orangnya putih.
"Sebenarnya nggak boleh (aplikasi offline). Kan saya panggilan hati. Ya saya enggak munafik juga butuh duit," kata Bandiman ditemui di rumahnya, Jumat (30/4/2021).
Baca juga: Tak Main-main Dosis Racun Paket Sate Misterius, Ahli: Silent Killer, Tagih Detail Penjelasan Polisi
Tak dinyana, orderan dengan bayaran Rp 25.000 tetapi Bandiman diberi uang Rp 30.000 oleh wanita tanpa identitas membawa petaka bagi keluarganya.