Kadar hormon leptin (yang mengontrol rasa kenyang) akan menurun.
Sementara itu, kadar hormon ghrelin yang menyebabkan kelaparan akan meningkat.
Sehingga, Anda akan merasa lebih lapar, bahkan setelah makan makanan biasa.
Kemudian, makan lebih sedikit kalori akan mengubah cara Anda berpikir dan memandang makanan.
“Penelitian menunjukkan, pelaku diet menjadi terlalu fokus pada makanan dan bahkan bau dan rasanya terasa lebih enak bagi mereka,” kata dr Griebeler.
Selain itu, efek kekukrangan kalori ini bertahan dalam jangka panjang.
Jika Anda ingat acara televisi The Biggest Loser, para kontestan masih merasakan efek dari kekurangan kalori hingga enam tahun kemudian, sehingga justru lebih sulit untuk mempertahankan berat badan.
“Penelitian memberi tahu kita bahwa diet yo-yo dapat berdampak negatif pada metabolisme tubuh. Tidak masalah apakah itu diet rendah karbohidrat, rendah lemak, ketogenik, atau apa pun. Kami melihat kenaikan berat badan lebih mudah kembali hampir setiap saat,” ungkapnya.
Baca juga: Menu Diet Ala Nafa Urbach Mulai Makan Pagi hingga Malam, Bisa Turunkan Berat Badan ke Bentuk Ideal
Cara menurunkan berat badan tanpa kembali naik
Dr Griebeler merekomendasikan cara menurunkan berat badan dan mempertahankannya untuk selamanya, dengan fokus pada empat area berikut ini:
1. Diet atau pola makan
Bagaimana Anda bisa menerapkan diet yang sehat, jangka panjang, dan konsisten?
- Pelajari apa yang sehat dan apa yang tidak.
- Latih mengontrol porsi, bahkan saat makan makanan sehat.
- Hindari mengonsumsi kalori kosong, tetapi boleh manjakan diri Anda sesekali.