TRIBUNJATIM.COM - Siapa pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat terus dipertanyakan publik dan keluarga.
Terbaru, polisi mengatakan kecurigaan terhadap pelaku pembunuhan terhadap Tuti dan Amalia, kini telah mengerucut.
Sementara itu, Yosef, suami Tuti sekaligus ayah Amalia kembali diperiksa polisi.
Baca juga: Terungkap Sudah Pemilik Sepatu Putih Kasus Subang, 2 Motif Gugur, Polisi Duga Pembunuhan Berencana
Hingga kini pihak kepolisian masih terus berupaya mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, yang jasadnya ditemukan di bagasi mobil di kediamannya pada pada Rabu (18/8/2021).
Polisi juga masih meminta keterangan dari para saksi.
Kabid Humas Polda Jawa Barat menyatakan kecurigaan terhadap pelaku pembunuhan telah mengerucut.
Baca juga: Dugaan Motif Kekuasaan di Balik Pembunuhan Subang, Terkait Yayasan? Yosef Tak Mau Berspekulasi
Menurutnya, ada saksi beri keterangan berbelit-belit.
"Memang ada juga keterangan-keterangan yang berbelit-belit, yang tidak singkron, sehingga terus kita gali lagi," ungkapnya Kombes Pol Erdi A Chaniago Kabid Humas Polda Jabar pada Senin (6/9/2021).
Menurut Kombes Pol Erdi polisi membutuhkan kehati-hatian dalam mengungkap pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
"Penyidik mencari bukti-bukti, mencari petunjuk-petunjuk supaya kasus yang ditangani saat ini terang benderang," tegasnya, dikutip TribunJatim.com dari kompas.tv.
Baca juga: Sikap Tetangga ke Istri Muda Yosef, Imbas Pembunuhan Tuti-Amalia di Subang, Pengacara: Tudingan Liar
Sementara itu, satu saksi yang cukup sering diperiksa polisi adalah Yosef, suami dari Tuti.
Yosef kembali diperiksa polisi pada Senin (6/9/2021).
Pria berusia 55 tahun itu sudah 7 kali menjalani pemeriksaan.
Pada Senin kemarin, Yosef diperiksa sejak pukul 15.30 WIB, dan berlangsung selama lebih dari 10 jam.
"Ada 20 pertanyaan," kata pengacara Yosef, Rohman Hidayat, saat dihubungi Kompas.com ( grup TribunJatim.com ), Selasa (7/9/2021).
Baca juga: 1 Bukti yang Diyakini Mampu Ungkap Pelaku Pembunuhan di Subang Meski Pembunuh Sudah Cuci Baju Korban