Berita Surabaya

8.000 KK di Surabaya Ternyata Belum Miliki Jamban, Masih Ada yang BAB Sembarangan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

Pada 2023, Pemkot akan membangun 2000 jamban. ”Perunitnya kami anggarkan senilai Rp4,4 juta,” katanya.

Syarat penerima merupakan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang pembangunannya melibatkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). "Anggaran ini untuk kloset, septic tank dan pembuatan sumur resapan," katanya.

Tak sendiri, pemkot Surabaya akan berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya. Di 2022, Baznas telah akan menyiapkan 1.000 jamban.

”Insyaallah sudah tergarap sekitar 500-an. Targetnya, akhir Desember bisa selesai 1.000 unit," kata Ketua Ketua Baznas Surabaya Moch Hamzah.

Rencananya, pada 2023 pihaknya menargetkan bisa membangun 3.000 unit jamban. ”Kalau anggarannya cukup, kami siap mendukung program Surabaya bebas dari BABS di 2023,” katanya.

Penerima bantuan dari baznas adalah mereka yang masuk dalam MBR, ber-KTP dan domisili Surabaya, namun terkendala sertifikat kepemilikan rumah. ”Pengajuannya bisa melalui kader ke puskesmas dan diteruskan ke Dinkes. Oleh Dinkes kemudian dikoordinasi dengan Baznas," kata dia. (bob)


Tentang Surabaya Target Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di 2023:

- Jumlah warga yang belum memiliki jamban: 8.000 Kepala Keluarga (KK)

- Target Pembangunan:

Pemkot : 400 unit di 2021, 300 unit di 2022, dan 2000 unit di 2023

Baznas : 1.000 unit di 2022 dan 3.000 unit di 2023

Kebutuhan Anggaran: Rp4,4 juta/unit

Objek pembangunan: kloset, septic tank dan pembuatan sumur resapan

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini