Alasan diet Mediterania bisa membuat umur panjang Holtzer menerangkan, diet ini cocok bagi orang yang ingin berumur panjang karena makanan yang dikonsumsi ditekankan pada sumber tanaman.
Tanaman, baik buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, maupun biji-bijian, punya kadar antioksidan yang tinggi dan berguna sebagai anti-inflamasi.
"Karena peradangan adalah akar dari banyak penyakit, masuk akal bahwa diet ini sangat baik untuk pencegahan penyakit dan kesehatan secara keseluruhan," imbuhnya.
Secara khusus, diet Mediterania yang juga mementingkan asupan lemak sehat dapat berfungsi sebagai pelindung jantung.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada April 2020 di Journal of American College of Cardiology menemukan bahwa hanya dengan 1/2 sendok makan minyak zaitun setiap hari sebagai pengganti lemak hewani seperti mentega, risiko penyakit jantung akan lebih rendah.
Sementara itu, The BMJ menunjukkan diet Mediterania juga berhubungan dengan faktor risiko kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol.
Terlebih lagi, kandungan serat yang tinggi dari makanan dalam diet Mediterania membuat gula darah terjaga dan bermanfaat untuk mencegah diabetes.
Lebih lanjut, diet Mediterania juga membuat pencernaan menjadi teratur dan dapat berfungsi untuk mencegah banyak penyakit, selain kolesterol tinggi, sembelit, sindrom iritasi usus, dan kolitis ulserativa.
Holtzer menambahkan bahwa diet Mediterania yang mendorong pengikutnya mengonsumsi makanan rendah kalori, seperti buah-buahan dan sayuran, dapat menurunkan berat badan.
Dalam sebuah ulasan pada Maret 2019, di Nutrients menemukan bahwa diet Mediterania berkaitan dengan penurunan berat badan, indeks massa tubuh yang lebih rendah, dan pinggang yang lebih kecil.
2. Diet Blue Zone
Holzter mengaku diet Blue Zone merupakan favoritnya karena model diet ini terinspirasi dari cara hidup orang-orang di Okinawa (Jepang), Sardinia (Italia), Nicoya (Kosta Rika) Ikaria (Yunani), dan Loma Linda (California).
Tempat-tempat di dunia ini dipilih sebagai inspirasi diet Blue Zone karena orang-orangnya punya usia hidup terpanjang dan tingkat penyakit kronis terendah.
Dan Buettner sebagai penemu model diet ini mengidentifikasi para centenarian, yaitu orang-orang yang hidup sampai usia 100 tahun atau lebih.
Tidak hanya itu, ia juga memperhatikan tren gaya hidup tertentu di lima wilayah ini yang mampu membuat penduduknya berumur panjang dan sehat.