Tidak hanya itu, menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Jepang juga menempati urutan teratas sebagai negara yang masyarakatnya punya usia harapan hidup hingga 84,4 tahun.
Cara kerja diet Jepang Makanan yang harus diperhatikan saat menjalani diet Jepang adalah buah-buahan, sayuran, ikan, kedelai, makanan fermentasi, dan teh hijau dengan konsumsi daging merah dan gula yang dibatasi.
Faktor penting lainnya dari model diet ini adalah ukuran porsi makannya yang kecil.
"Daripada tiga kali makan besar per hari, diet ini mendorong makanan kecil dan sering dengan ukuran yang sama sepanjang hari," terang Holtzer.
Kenapa diet Jepang bisa membuat umur panjang?
Makan sedikit tapi sering dapat membantu seseorang untuk menstabilkan kadar gula darah sepanjang hari.
Kedelai yang kaya serat bisa berfungsi sebagai sumber utama protein nabati dan untuk menstabilkan gula darah dalam makanan Jepang.
Holtzer menjelaskan bahwa gula darah yang stabil tidak hanya menjaga nafsu makan dan membatasi makan berlebihan, tetapi juga membantu mencegah resistensi insulin sebagai salah satu penyebab obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Makanan orang Jepang juga sangat bergantung pada makanan yang difermentasi, seperti miso (kedelai/ kacang-kacangan yang difermentasi), Tsukemono (acar sayuran termasuk mentimun, daikon, dan wortel) dan Umeboshi (plum Jepang yang difermentasi).
Karena banyak makanan fermentasi yang kaya akan probiotik (bakteri baik yang hidup di tubuh dan melindungi kita dari bakteri jahat), kekebalan tubuh seseorang semakin baik dan mencegah penyakit.
Tidak hanya itu, diet Jepang juga bermanfaat meningkatkan antioksidan dan berfungsi anti-inflamasi.
Dengan kata lain, diet Jepang bisa mencegah peradangan kronis dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit.
4. Diet DASH
Diet DASH merupakan singkatan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension.
Model diet ini menduduki peringkat diet nomor dua secara keseluruhan dan diet nomor satu untuk makan sehat menurut U.S. News and World Report pada tahun 2021.