"Total alokasi sebanyak 79.200 liter atau 6.600 karton,” katanya.
Selain dengan operasi pasar, Pemkot Surabaya juga mengimbau agar masyarakat tidak membeli minyak goreng dari distributor.
“Supaya bisa mengendalikan harga,” kata Devie Afrianto.
Karenanya, operasi pasar juga memudahkan pedagang. Sebab, mereka tidak perlu repot untuk kulakan minyak goreng ke distributor.
"Kami drop langsung ke tempat (pasar). Sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk jasa angkutnya,” katanya.
Bekerja sama dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya Surabaya, pemkot telah mendata pedagang pasar tradisonal. Juga, mengangkut kebutuhan pokok yang dibutuhkan.
Rencananya, operasi pasar akan terus dilakukan hingga harga stabil. Terutama, saat menjelang bulan Ramadan pada Maret 2023 mendatang.
Direktur Utama PD Pasar Surya, Agus Priyo telah mendata pedagang yang akan menerima minyak goreng tersebut.
Melalui aplikasi Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah), mereka akan menerima stok minyak goreng.
“Selanjutnya, pedagang tinggal mengambil jumlah minyak sesuai yang dipesan atau jumlahnya dibagi rata dengan pedagang yang lain,” katanya.