Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo dan warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, membangun jembatan darurat.
Hal itu karena jembatan yang menghubungkan RT 3, RT 4 dengan RT 5 Dukuh Karangsengon putus total.
Akibatnya, 111 KK atau 357 warga RT 3 dan RT 4 terisolir.
Mereka tidak bisa kemana-mana, karena jembatan yang ambrol itu merupakan akses satu-satunya.
Pantauan di lokasi, warga dan BPBD Ponorogo mulai melakukan pembangunan jembatan sesek.
Warga terlihat bergotong royong membuat sesek yang akan digunakan untuk jembatan. Sedangkan anggota BPBD Ponorogo terlihat membantu.
“Jembatan yang dibangun ini panjangnya 11 meter dengan lebar 3 meter,” ujar Penata Penanggulangan Bencana BPBD Ponorogo, Bayu Susanto, Kamis (16/2/2023).
Bayu menjelaskan, setelah jembatan ambrol, tim dari BPBD Ponorogo bersama Pemerintah Desa Sidoharjo, Pemerintah Kecamatan Jambon, Polsek Jambon dan Koramil Jambon melakukan rapat. Hasilnya adalah membuat jembatan darurat.
“Kebetulan BPBD sendiri ada bekas seperti besi yang dulunya dibuat Jembatan Broto, Kecamatan Slahung, kami gunakan di sini (Jembatan Karangsengon),” kata Bayu.
Menurutnya, jembatan darurat ini akan selesai dalam 3 hari.
Pembangunan jembatan dilakukan mulai Rabu (15/2/2023) sore.
“Setelah selesai, pertama yang dikeluarkan adalah mobil. Karena ada 5 mobil yang harus dievakuasi,” jelas Bayu kepada Tribunjatim.com ketika ditemui di lokasi.
Baca juga: Jembatan Karangsengon di Ponorogo Putus Total, Warga Nekat Menantang Maut, Ada Ibu Hamil Terisolir
Setelah 5 mobil dievakuasi, kata dia, jembatan darurat hanya boleh dilintasi oleh pejalan kaki maupun sepeda motor.
Untuk sepeda motor juga hanya bisa dilewati satu-satu.