TRIBUNJATIM.COM - Nasib seorang kakek berakhir tragis setelah membacok istri dan anaknya.
Obrolan terakhir si kakek dan istripun terungkap.
Mereka membicarakan kain adat.
Apa yang terjadi?
Baca juga: Sakit Hati Tak Lolos, Calon Kades di Bangkalan Bacok Ketua Panitia, Dibekuk 5 Jam Kemudian
Baca juga: Tampang Pria yang Bacok Anggota TNI di Gowa, Tentara Kepung Polsek Cari Sosoknya, Motif Terungkap?
Peristiwa ini terjadi di Desa Dualasi Raiulun, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Seorang kakek berinisial GB (71), diduga mengakhiri hidup menggunakan sebilah parang.
Dia mengakhiri hidup usai membacok istrinya, DB (61) dan anak perempuannya, MF (29), menggunakan sebilah parang.
"Kejadiannya kemarin, Sabtu (18/3/2023) sekitar pukul 05.30 Wita," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisan Daerah (Polda) NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, Minggu (19/3/2023) malam, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.
Baca juga: Suami di Situbondo Bacok Tetangga, Curiga Selingkuh dengan Istrinya, Ternyata Salah Orang
Ariasandy menuturkan, kejadian itu bermula saat GB meminta dua kain adat kepada istrinya DB.
Mendengar itu, DB lalu masuk ke rumah dan mencari kain tersebut.
Namun, DB hanya membawa satu kain saja. GB lalu menanyakan kain yang satunya lagi dan tak dijawab oleh DB.
Karena kesal, GB lalu mengambil sebilah parang yang disimpan di dalam rumah.
Tanpa banyak bicara, GB lalu membacok istrinya mengenai tangan dan pinggang hingga terluka parah.
Baca juga: Baru Kenal Pacar 5 Bulan, Siswi SMP Dikubur di Dapur, Cinta Monyet Berakhir Tragis di Rumah Kosong
Melihat ibunya dibacok, MF lalu berusaha melerai.
Bukannya menjauh, GB malah membacok MF di bagian tangan dan punggung.