Muhammadiyah menyatakan siap memberikan kader-kader terbaiknya untuk berjuang merebut kursi parlemen melalui PAN.
Sekretaris PWM Jawa Timur, Prof Dr Biyanto dalam sambutannya menyinggung bagaimana hubungan mutualisme antara Muhammadiyah dan PAN yang sudah lama terjalin.
Menurutnya, Muhammadiyah di jalur kemasyarakatan dan keislaman sedangkan PAN melalui jalur politik.
Hal itu dinilai bisa saling bersinergi karena politik merupakan salah satu instrumen penting dalam berdakwah.
Dia menekankan hal penting dalam berkolaborasi, yaitu sama-sama dalam semangat dalam kebajikan dan takwa.
"Muhammadiyah dan PAN sama-sama memperjuangkan ketakwaan dan memperjuangkan kebaikan. Itulah kemitraan yang sangat penting bagi kami," ujar Prof Biyanto.
Dia menyatakan, kolaborasi bisa dilakukan melalui banyak pintu. Mulai dari pintu politik, pintu ormas, pintu ekonomi dan sebagainya.
Dia menegaskan pihaknya menyambut positif tawaran dari PAN Jatim. Kader potensial Muhammadiyah maupun Aisyiyah turut didorong.
Meski demikian, Prof Biyanto tak memungkiri jika banyak yang mengeluh biaya politik saat ini cukup tinggi.
Bahkan, tak jarang anggapan jika modal integritas dan kapasitas belum cukup. Namun juga perlu modal finansial yang cukup besar.
Keluhan tersebut langsung direspon oleh Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN.
Politisi yang akrab disapa Zulhas itu menegaskan siap memfasilitasi para kader potensial Muhammadiyah Jawa Timur yang ingin terjun di politik.
Tak tanggung-tanggung, Zulhas mengaku siap membackup penuh biaya pencalegan.
"Saya siap back up modal 100 persen pencalegan kader terbaik Muhammadiyah, asalkan dia potensial dan berani bertarung all out," ucap Zulhas.
Ikuti berita seputar Pemilu 2024