Posisi Septi berada sekira 4-5 meter di belakang korban.
Ketika korban bergerak mendekati perlintasan kereta api sebidang tanpa palang pintu, rekan kerjanya mendadak berteriak.
Perempuan itu berteriak meminta korban untuk menghentikan laju motornya.
Namun, tampaknya korban tak mendengar pekikan suara rekan kerjanya itu.
Malangnya, bersamaan, muncul kereta api (KA) Sri Tanjung dari arah barat ke timur.
Kecelakaan pun tak dapat terhindarkan. Hantaman keras, membuat korban bersama motornya terpental hingga 50 meter.
Korban tewas seketika di lokasi kejadian akibat luka parah yang diderita. Kondisi motor korban juga ringsek.
Jasad korban saat ini telah dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo