TRIBUNJATIM.COM - Selamat pagi sahabat Tribunners.
Bagaimana kabar kalian di hari Kamis pagi ini?
Pasti sudah banyak yang mudik karena Lebaran tinggal beberapa hari lagi.
Sebelum melakukan berbagai aktivitas, simak dulu yuk sederet kabar terhangat dan berita Jatim terpopuler berikut ini.
Kabar pertama tentang tradisi colok lilin di malam 29 bulan Ramadan atau malam songo di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, berubah petaka.
Dua rumah di Tuban dilalap api hingga ludes terbakar, pada Rabu (19/4/2023) malam.
Beruntung dalam kejadian tersebut tidak sampai merenggut korban jiwa, namun menelan kerugian materi yang tidak sedikit.
Kabid Damkar Satpol PP Kabupaten Tuban, Sutaji, mengatakan, ada dua rumah yang terbakar karena nyala lilin saat malam songo.
Berita selanjutnya ada motif tersangka M Faoruk Fajar (43) pria Sidoarjo, yang mengaku sebagai pengacara untuk menipu TKW Hongkong menggunakan video dan foto syur saat berhubungan badan.
Bahkan, dari belasan orang korban tersebut, empat orang di antaranya telah dihamili oleh tersangka hingga anak yang dikandungnya lahir, dan kini telah berusia 6-7 tahun.
Dan, satu orang korban lainnya, bahkan sedang mengandung. Namun, keguguran.
Terakhir warga Kabupaten Probolinggo tak perlu khawatir dengan keamanan motor dan mobilnya saat meninggalkan rumah untuk mudik Lebaran.
Sebab, warga bisa menitipkannya ke Polsek terdekat yang berada di wilayah hukum Polres Probolinggo.
1. MOTIF Pria Sidoarjo Tipu TKW Hongkong Dibekuk Polisi Gegara Viral Uya Kuya, Ancam Sebar Video Syur
Akhirnya terungkap motif tersangka M Faoruk Fajar (43) pria Sidoarjo, yang mengaku sebagai pengacara untuk menipu TKW Hongkong menggunakan video dan foto syur saat berhubungan badan.
Bahkan, dari belasan orang korban tersebut, empat orang di antaranya telah dihamili oleh tersangka hingga anak yang dikandungnya lahir, dan kini telah berusia 6-7 tahun.
Dan, satu orang korban lainnya, bahkan sedang mengandung. Namun, keguguran.
Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Farman mengatakan, tersangka mengaku kepada penyidik memiliki motif dendam dalam upayanya menipu, memeras dan menyetubuhi para korbannya.
Beberapa tahun lalu, tersangka mengaku pernah menjalin asmara secara serius dengan seorang wanita yang menjadi TKW di Hongkong.
Baca juga: Kasusnya Diviralkan Uya Kuya, Pria Sidoarjo yang Tipu TKW Ditangkap Polisi, Ini Sepak Terjangnya
Namun kisah percintaan mereka kandas di tengah jalan. Tersangka merasa sakit hati karena dikhianati.
Oleh karena luka batin tersebut, tak pelak membuatnya mulai memikirkan cara untuk melakukan pembalasan.
Mungkin tidak secara spesifik kepada sang mantan pacar. Namun, kepuasan untuk menandaskan dendamnya itu, sengaja dilampiaskan kepada setiap TKW yang dikencani, setelahnya.
"Jadi beberapa waktu yang lalu si pelaku ini pernah pacaran dengan PMI katanya berdasarkan keterangan pelaku. Kemudian dalam perjalanan putus sehingga sakit hati seperti itu alasannya. Karena sakit hati itu lalu dilampiaskan pada korban-korban lainnya," katanya dalam konferensi pers di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Rabu (19/4/2023).
Baca juga: Uya Kuya Panik Tahu Cinta Kuya Alami Kecelakaan Mobil saat Lagi Sekolah di Amerika: Ditabrak
Farman menerangkan, tersangka selama ini memanfaatkan aplikasi berbasis android pertemanan kencan atau dating bernama TanTan, untuk mengenal korbannya.
Setelah mendapatkan seorang target TKW yang tertarik berkomunikasi dan berkenalan dengan dirinya.
Tersangka mulai berlagak dengan mengaku sebagai seorang pengacara sekaligus pengusaha restoran yang berhasil membuka lapak di kawasan Hongkong.
Korban yang terlanjur kepincut asmara semu yang ditawarkan tersangka. Tak kuasa menahan setiap ajakan dari tersangka. Bahkan saat tersangka meminta bertemu untuk memungkasi nafsu berahinya. Korban akhirnya tetap menuruti ajakan tersebut.
Baca juga: Video TKW Ditagih Denda Rp9 Juta usai Beli Gamis Rp200 Ribu Viral, Pihak Bea Cukai: Penipuan
Ternyata, penyebab para korban akhirnya tetap menuruti ajakan untuk berhubungan badan, karena si tersangka berjanji akan menikahi korban dan membesarkan anak yang dilahirkan kelak.
"Pelaku ini berkenalan menggunakan aplikasi Tantan, melakukan pacaran, dalam pacaran itu tersangka mengiming-imingi korban akan dinikahi dan pelaku ini mengaku sebagai pengacara dan juga sebagai pengusaha," ujarnya.
Tersangka melakukan hubungan laiknya suami istri yang sah itu, berlokasi di sebuah hotel kawasan Hongkong.
Namun, sebelum terbang berangkat menemui korbannya. Farman mengatakan, si tersangka bakal berkenalan dan berkomunikasi dengan keluarga atau orangtua korban di kampung halamannya.
Tujuannya, tak lain dan tak bukan, meyakinkan pihak keluarga korban agar tak mencurigai siasat tipu daya yang akan segera dilancarkannya, setelah bertemu korban di Hongkong nanti.
Dengan akal-akalan, lanjut Farman, tersangka ingin menjalin hubungan percintaan serius yang akan berlanjut hingga menikahi korban.
"Setelah perkenalan pelaku ini sebagian besar mendatangi keluarga korban untuk meyakinkan korban. Bahkan didatangi orangtuanya dan orangtuanya disuruh bicara sama korbannya untuk meyakinkan bahwa pelaku ini akan menikahi anaknya," jelasnya.
Saat melakukan hubungan intim dengan korban, tersangka mendokumentasikan setiap momen adegan ranjangnya dalam bentuk foto dan video, menggunakan ponselnya.
Ternyata, dokumentasi konten syur tersebut, dimanfaatkan tersangka untuk memeras sang pacar atau korban atau si TKW Hongkong tersebut.
Farman mengungkapkan, tersangka memanfaatkan foto atau video syur tersebut untuk memaksa korban memberikan uang dalam jumlah besar.
Tersangka meyakinkan korbannya bahwa uang tersebut akan digunakan sebagai modal usaha restoran miliknya.
Terkadang, tersangka juga beralasan uang tersebut digunakan untuk berobat orangtuanya yang sedang sakit.
2. Wali Kota Surabaya Imbau Masyarakat Hindari Takbiran Keliling dengan Motoran Bergerombol
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengimbau masyarakat tak melakukan takbir keliling jelang Hari Raya Idul Fitri mendatang.
Dikhawatirkan, hal ini bisa memicu kecelakaan yang dapat menimbulkan korban luka maupun jiwa.
Sebaliknya, masyarakat diimbau agar menghindari kegiatan takbiran yang dilakukan dengan cara motoran bergerombol keliling Kota Pahlawan. Imbauan tersebut tercantum dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya.
Bernomor: 000.1.10 /8947/ 436.8.6/ 2023, SE ini berisi tentang Peningkatan Pemeliharaan Keamanan, Ketenteraman dan Ketertiban Masyarakat Kota Surabaya menjelang Idul Fitri 1444 H/2023 M dan Libur Panjang.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, tidak ada larangan bagi warga yang melaksanakan takbiran.
Sekalipun demikian, warga diimbau agar dapat melaksanakan malam takbiran di musala, masjid atau wilayah masing-masing.
"Bukan melarang takbir keliling, tapi menjaga jangan sampai terjadi kecelakaan. Biasanya gerombolan bareng (takbir keliling) ada yang jatuh," kata Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, Rabu (19/4/2023).
Masyarakat diimbau untuk mengumandangkan takbir dengan meramaikan masjid maupun musala. Hal ini dinilai lebih efektif dan menjauhkan dari potensi kecelakaan.
"Kalau itu lebih banyak mudharat-nya jangan pernah dilakukan. Kalau lebih banyak berkahnya lakukan. Kalau takbir digemakan di masing-masing musala, masjid, betapa indahnya suara takbir itu bergema di Surabaya," tutur Eri Cahyadi yang juga Dewan Penasihat PC GP Ansor Kota Surabaya ini.
Baca juga: Bacaan Takbir Hari Raya Idul Fitri sesuai Tuntunan Rasulullah, Dikumandangkan Memasuki Waktu Maghrib
Karenanya, Cak Eri, sapaan Eri Cahyadi, berharap warga tidak melaksanakan takbiran dengan cara motoran bergerombol keliling Kota Surabaya.
"Jadi tidak muter takbiran keliling bawa motor. Memang kita boleh takbir keliling menyampaikan Idul fitri, tapi bergerak di wilayah masing-masing. Tidak ke wilayah lain," katanya.
Untuk memastikan kondusivitas, jajaran di lingkup Pemkot Surabaya akan tetap siaga untuk menjaga Kota Pahlawan.
Para petugas akan melaksanakan patroli secara bergantian untuk menjaga keamanan dan ketertiban Kota Pahlawan.
"Asuhan Rembulan tetap bergerak, bergantian, ada shift yang dilakukan satpol PP, BPBD, Dinas Perhubungan (Dishub), banyak teman-teman melakukan kegiatan rutin di Surabaya untuk menjaga kota ini. Artinya patroli tetap berjalan meski Lebaran," kata dia.
3. Ini Syarat Bagi Warga Probolinggo yang Ingin Titipkan Kendaraan di Polsek Selama Mudik
Warga Kabupaten Probolinggo tak perlu khawatir dengan keamanan motor dan mobilnya saat meninggalkan rumah untuk mudik Lebaran.
Sebab, warga bisa menitipkannya ke Polsek terdekat yang berada di wilayah hukum Polres Probolinggo.
Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan hal tersebut merupakan upaya agar masyarakat merasa aman saat meninggalkan barang berharganya ketika mudik.
Syarat bagi warga yang menitipkan motor serta mobil, harus menyertakan surat-surat kendaraan.
"Siapa saja boleh menitipkan kendaraannya pada kami. Syaratnya kendaraan yang dititipkan merupakan kendaraan legal, bukan kendaraan bodong," katanya, Rabu (19/4/2023).
Baca juga: Tarif Penitipan Kucing di Kabupaten Malang saat Mudik Lebaran, Ada Paket Rp30 Ribu per Hari
Baca juga: Tanpa Dipungut Biaya, Warga Malang Bisa Titipkan Kendaraan di Polsek Selama Mudik, Simak Syaratnya
Dia melanjutkan, warga juga dapat melaporkan bahwa kondisi rumahnya kosong karena ditinggal mudik.
4. Tradisi Colok Lilin Malam Songo di Tuban Berubah Petaka, Dua Rumah Dilalap Api
Tradisi colok lilin di malam 29 bulan Ramadan atau malam songo di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, berubah petaka.
Dua rumah di Tuban dilalap api hingga ludes terbakar, pada Rabu (19/4/2023) malam.
Beruntung dalam kejadian tersebut tidak sampai merenggut korban jiwa, namun menelan kerugian materi yang tidak sedikit.
Kabid Damkar Satpol PP Kabupaten Tuban, Sutaji, mengatakan, ada dua rumah yang terbakar karena nyala lilin saat malam songo.
Pertama, toko kelontong milik Hasan (39) warga Desa Kedungjambangan, Kecamatan Bangilan, Tuban.
Di sana, nyala lilin menyambar Pertalite dan LPG di dekat lokasi hingga terjadi kebakaran.
Lalu rumah Kasti warga Desa Tergambang, Kecamatan Bancar, Tuban. Saat itu, anak pemilik rumah menyalakan lilin, di dekat lokasi juga ada Pertalite kemudian api melahap rumah.
"Ada dua rumah yang terbakar, dari nyala lilin kemudian menyambar Pertalite dan gas LPG," ujarnya kepada wartawan.
Mantan Camat Bancar itu menjelaskan, begitu mendapat laporan tersebut, petugas langsung mendatangi lokasi untuk memadamkan api.
Meski tidak ada korban jiwa, namun untuk kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
---
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com