Namun ada beberapa faktor yang membuat Prabowo mengungguli Ganjar, semisal kekecewaan responden terhadap pernyataan Ganjar di Piala Dunia U20 membuat beberapa pendukung Ganjar beralih ke Prabowo.
Menurut Toto dalam beberapa riset konstituen partai nasionalis akan berpindah ke sesama partai nasionalis.
Ketika terjadi kekecewaan terhadap Ganjar, pemilihnya berpindah.
"Hitungan kami kalau dari angka tinggal 63 persen dari total yang tetap mendukung Ganjar sebagai presiden, sementara 12,5 persen lari ke Prabowo, gara-gara U20. Sisanya menjadi tidak tahu dan juga masih menunggu," ujar Toto di program Satu Meja The Forum KOMPAS TV, Rabu (21/5/2023).
Gara-gara Pernyataan Ganjar
Di kesempatan yang sama Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan selain kekecewaan gagalnya Piala Dunia U20 di Indonesia, dukungan Presiden Jokowi juga menjadi faktor naiknya elektabilitas Prabowo.
Dalam survei Indikator Politik, elektabilitas Prabowo sejak Maret 2023 mengalami rebound.
Padahal di bulan Februari 2023, Prabowo menduduki peringkat ketiga survei capres dan survei terbaru Prabowo mendapat peringkat pertama di atas Ganjar dan Anies.
Burhanuddin menyatakan riset Indikator Politik ada dua yang membuat elektabilitas Prabowo naik.
Pertama yakni endorsement Presiden Jokowi.
Kedua yakni pernyataan Ganjar di Piala Dunia U20.
Menurutnya efek dukungan Presiden Jokowi yang tidak hanya ke Ganjar membuat elektabilitas Prabowo ikut meningkat.
Tak hanya itu endorsement Presiden Jokowi kepada Prabowo juga memakai bahasa dalam istilah komunikasi low context. Misalnya 2024 jatahnya Pak Prabowo, kemudian Pak Prabowo the next president.
Hal ini yang membuat publik mudah mencerna maksud dari pernyataan Presiden Jokowi ke Prabowo.
Di sisi lain dukungan Presiden Jokowi tidak lepas dari tingkat kepuasan publik. Di bulan Maret 2023 misalnya ada peningkatan kepuasan publik yang cukup tajam dibanding akhir tahun 2022.